Padang, SCIENTIA– Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Medan, Kagami Kazuya melakukan kunjungan kerja ke Kantor BPBD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa, (25/2) siang.
Kedatangan Konjen Jepang ini disambut langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy yang didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Benny Yansukral beserta staf lainnya.
Kagami mengatakan, kedatangannya ke BPBD Sumbar ini dalam rangka audiensi terkait keberadaraan warga Jepang yang ada di Sumbar. Terlebih lagi, daerah Sumbar sangat rawan bencana alam.
Ia mengungkapkan, warga Jepang di Sumbar sebanyak 20 orang yang tersebar di Kota Padang, Bukittinggi, dan Tanah Datar. Keberadaan warga Jepang di Sumbar in8 karena pekerjaan, dan karena menikah dengan orang Minang.
Ia berharap, warga Jepang di Sumbar merasa nyaman dan aman. “Jika terjadi sesuatu dengan warga kami, mohon kiranya bisa komunikasi dengan kami,” ujarnya dalam bahasa Jepang.
Sementara itu, Rudy Rinaldy mengakui daerah Sumbar sangat rawan berbagai jenis bencana alam, termasuk ancaman tsunami. Kendati begitu, pihaknya terus berupaya melakukan mitigasi untuk meminimalisir risiko dan korban jiwa.
Dalam kesempatan yang sama, Rudy menerangkan, pihaknya telah membuat EWS Inklusi yakni sistem peringatan dini gempa dan tsunami. Hanya saja, hingga saat ini jumlah EWS Inklusi ini masih sangat terbatas.
“Kita berupaya memperbanyak, jika Konjen Jepang bisa membantu, kami terima dengan senang hati. Kami akan terus berupaya memitigasi terbaik sesuai daerah masing-masing, demi menyelamatkan masyarakat, termasuk bagi warga Asing,” jelasnya.
Untuk diketahui, dalam audiensi kedua belah pihak sepakat menjalin komunikasi yang baik ke depannya. Terutama dalam upaya penanggulangan bencana alam, yang sudah lama dibicarakan BPBD Sumbar dengan pihak Jepang International Cooperation Agency (JICA). (hyu)