PADANG, Scientia – Puluhan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) mengikuti Workshop dan Pertunjukan Total Body Performance Method yang digelar Indonesia Performance Syndicate (IPS).
Kegiatan ini dimulai 28-31 Oktober 2024, berkolaborasi dengan Prodi Tari Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNP dengan Prodi Seni Teater Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.
“Total Body Performance Method berangkat dari formasi dasar ketubuhan Silek atau Minangkabau Martial Art dan bunyi pada Tapuak Galembong Randai,” kata Pimpinan IPS, Wendy HS diterima Scientia.id secara tertulis pada Sabtu, (2/11).
Ia menjelaskan, metode ini menggabungkan unsur laku panggung (acting), gerak tubuh (dancing), dan bunyi performatif (musicing). Ketiga konsep kontemporer ini diajarkan selama tiga hari berturut-turut.
Awalnya, diajarkan soal konsep dasar tentang posisi tubuh, hubungan berat badan dengan gerak dan daya topangnya serta grafitasi. Peserta diberi pemahaman tentang kuda-kuda pada silek yakni ruang dari posisi tubuh yang paling kokoh.
“Jarak antar kaki berpatok pada lebar bahu, maka akan lahir keseimbangan. Dalam laku Total Body Performance, kesadaran itu akan dibangun. Jadi pose apa saja, tubuh bisa diseimbangkan. Pemahaman ini akan membawa peserta pada eksplorasi artistik. Jadi mereka belajar bertanggungjawab dengan karyanya sendiri,” papar Dosen Prodi Seni Teater ISI Padangpanjang ini.
Selanjutnya, mahasiswa diajarkan lebih fokus pada pergerakan dan penggabungan unsur acting, dancing, dan musicing. Kemudian, di hari terakhir mahasiswa dibagi ke beberapa kelompok untuk mempersiapkan pertunjukan.
Koreografer Komunitas Payung Sumatera Dance Theater, Venny Rosalina mengungkapkan, sangat penting dan modal bagi peserta mengenal tubuh sendiri agar jiwa performer muncul serta hidup saat pertunjukan.
“Saya berharap peserta bisa menemukan tubuhnya sendiri. Selama workshop akan ada proses praktik dan sharing. Hal demikian akan membangun pemahaman baru di luar teori- teori dan praktik yang mereka pelajari selama ini. Ini akan jadi modal jika ke depan mereka ingin berkarir secara profesional,” terangnya.
Dosen Tari UNP ini menyebut, workshop ini diikuti sebanyak 25 mahasiswa Prodi Tari dan Prodi Sendratasik UNP. Mahasiswa UNP semester 1-5 itu dijaring berdasarkan kedisiplinan dan komitmen mengikuti kegiatan secara penuh.*