Padang, Scientia-Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas melaksanakan kuliah umum linguistik bertajuk “Medium Perantara Pelbagai Suku Kaum: Lingua Franca” pada hari Senin, 19 Februari 2024. Kuliah umum yang dilaksanakan di Ruang Sidang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas tersebut dihadiri oleh dosen-dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, terutama oleh mahasiswa-mahasiswa yang mengambil konsentrasi bidang linguistik.
Kuliah umum ini menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidang sosiolinguistik, yaitu Dr. Mohammed Azlan, MIS dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Selain seorang Pensyarah Universiti di Program Linguistik, Pusat Kajian Bahasa dan Linguistik (PBL) UKM, beliau juga sangat pakar di bidang Sosiolinguistik Borneo dan juga Editor in Chief di Gema: Online Journal Language Studies, sebuah jurnal kajian bahasa terindeks scopus Quartile 1 di Malaysia.
Acara kuliah umum tersebut dibuka secara langsung oleh Prof. Dr. Herwandi, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Dalam sambutannya yang hangat Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas mengatakan bahwa kuliah umum tersebut merupakan salah satu bentuk kerja sama yang akan dikembangkan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Adapun kerja sama yang akan dikembangkan nantinya antara Fakultas Ilmu Budaya dan UKM adalah pergantian mahasiswa, pergantian dosen untuk mengajar, pengambilan credit earning oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya ke UKM, publikasi bersama, dan beberapa kegiatan lain yang bisa dikembangkan.
Kuliah umum yang dimoderatori oleh Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Dr. Ike Revita, M.Hum berlangsung dengan lancar dan sukses dengan pemaparan yang menarik dari Dr. Mohammed Azlan tentang Lingua Franca. Lingua Franca adalah bahasa penghubung harian. Lingua franca yang digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah bahasa keseharian yang dipergunakan oleh budaya mereka, seperti orang Minangkabau berbahasa Minangkabau, orang Jambi berbahasa Jambi untuk berkomunikasi dalam kegiatan sehari-hari. Lingua Franca tidak dapat dilepaskan dari berbagai macam bahasa dalam suatu masyarakat yang majemuk. Salah satu penyebab lingua franca dapat terjadi jika ada pernikahan campuran, seperti orang Melayu menikah dengan orang Cina, orang Melayu menikah dengan orang Indonesia, dan sebagainya.
Selain kuliah umum, Dr. Mohammed Azlan, MIS juga akan memberikan pelatihan menulis artikel ilmiah dalam kegiatan berikutnya yang berjudul “Bengkel Penulisan Artikel Ilmiah untuk Jurnal Internasional Bereputasi”. Bengkel penulisan artikel ini diikuti oleh dosen-dosen dan mahasiswa-mahasiswa S2 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Acara ini diselenggarakan mulai dari Senin siang tanggal 19 Februari 2024 hingga Jumat, 23 Februari 2024.
Kuliah umum dan bengkel penulisan artikel ini dapat terselenggara dengan baik berkat kesolidan tim kepanitiaan Unit Publikasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Unit ini bertugas untuk memfasilitasi kegiatan publikasi sebagai luaran penelitian yang menjadi salah satu poin penting di antara tiga poin penting dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat (rel/).
Discussion about this post