Minggu, 01/6/25 | 06:51 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home DESTINASI

Berkunjung ke UN Memorial Cemetery in Korea

Rabu, 07/2/24 | 09:42 WIB

Oleh: Elly Delfia
(Dosen Prodi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)

 

Pada suatu awal musim gugur di bulan November, saya dan teman yang sedang menjadi dosen tamu di salah satu kampus di Busan, Korea Selatan diajak beberapa orang mahasiswa untuk jalan-jalan mengitari Kota Busan. Kami naik bus pariwisata Busan City Tour. Sebelum berangkat, kami janji untuk bertemu di Stasiun Busan karena bus pariwisata tersebut, berangkat dari sana, tepatnya dari Stasiun Kereta Bawah Tanah Stasiun Busan Exit 1.

BACAJUGA

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Minggu, 25/5/25 | 17:21 WIB
Memaknai Kembali Arti THR

AI dan Kecerdasan Bahasa Indonesia

Minggu, 04/5/25 | 13:26 WIB

Dengan tarif Busan City Tour 10.000 won atau sekitar 120 ribu rupiah, kami menyaksikan spot-spot menarik di Kota Busan. Bus City Tour memiliki rute-rute tertentu, seperti Blue Line Park Sky Capsule, Kuil Haedong Yonggungsa dengan pemandangan alam yang indah dan terletak pinggir laut, Taejongdae, wisata alam yang menarik dan berudara sejuk, Pulau Oryokdo yang terkenal dengan skywalk atau sensasi berjalan di atas kaca, serta Desa Kebudayaan Gamcheon (Gamcheon Cultural Village).

Selain itu, Busan City Tour juga ada rute ke pemakaman Peringatan Tentara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UN Memorial Cemetery in Korea (UNMCK) . Pemakaman itu merupakan tempat bersemayamnya jasad tentara PBB yang pernah gugur dalam Perang Korea. Ketika itu, saya dan rombongan mahasiswa yang mengajak kami jalan-jalan, tidak lupa mampir di pemakaman yang indah seperti taman itu. Saat kami sampai, tempat itu sudah ramai oleh pengunjung yang terdiri atas beberapa keluarga dengan anak-anak serta orang-orang muda dan tua.

UN Memorial Cemetery in Korea dibangun pada tanggal 18 Januari 1951. Tempat ini memiliki 2300 makam yang berderet rapi. Tentara PBB yang berasal dari berbagai negara disemayamkan di sana, seperti Korea Selatan, Amerika, Norwegia, Australia, Selandia Baru, Inggris, Kanada, Afrika Selatan, Turki, Belanda, Prancis, dan Afrika Selatan

Foto 1: Penulis di depan gerbang UN Memorial Cemetery in Korea

Jika dilihat sekilas, pemakaman itu memang seperti taman bunga yang indah karena dipenuhi oleh bunga mawar yang berwarna-warni dan juga bunga langka, seperti Mugunghwa yang dikenal sebagai bunga nasional Korea. Selain ditanami banyak bunga mawar yang berwarna-warni, tempat itu juga mempunyai selokan yang disulap menjadi kolam ikan hias, koi. Koi-koi di sana berukuran cukup besar dan dengan warna putih bertotol-totol oranye dan hitam. Koi-koi itu tak kalah indahnya dari bunga mawar. Pengunjung dapat duduk-duduk di pinggir kolam koi sambil menyaksikan ikan indah bermata besar itu berenang kian kemari.

Di sela bunga-bunga, kita juga dapat melihat batu nisan yang bertuliskan nama masing-masing tentara yang telah gugur dalam Perang Korea antara tahun 1950 sampai dengan tahun 1953. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari petugas pemakaman, tempat itu juga sering dikunjungi oleh para penziarah keluarga tentara yang dimakamkan di sana. Mereka rutin datang setiap tahun untuk mendoakan arwah keluarga mereka yang telah gugur agar mendapat tempat yang tenang di surga.

Pemakaman ini berdiri di atas tanah seluas 14 hektar dengan 22 situs berdasarkan kewarganegaraan para tentara yang dimakamkan di sana. Selain deretan pemakaman dengan batu nisan yang sudah bertuliskan nama masing-masing tentara, di bagian tengah taman dibangun dinding yang bertuliskan nama 2300 tentara yang gugur. Selain itu, di salah satu sisi pemakaman dibangun sungai kecil yang airnya mengalir tenang. Sungai itu menambah keeksotisan suasana yang ada di pemakaman.

Selain bagus untuk wisata sejarah, tempat ini juga tempat yang bagus untuk wisata alam. Pohon-pohon dan bunga-bunga taman yang terpelihara dengan baik memunculkan udara segar di sana. Tidak heran jika pemakaman tersebut termasuk salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara. Pengunjungnya tidak hanya keluarga penziarah dan warga Korea, tetapi juga wisatawan dari berbagai negara, seperti dari Indonesia, Malaysia, Cina, serta turis-turis dari benua Eropa dan Amerika.

Foto 2: Penulis berada di tengah pemakaman UN Memorial Cemetery yang penuh bunga

UN Memorial Cemetery tampaknya dikelola dengan sangat baik dan profesional sehingga terlihat bersih, nyaman, tenang, dan indah. Kesan pertama yang saya tangkap ketika sampai di pemakaman itu adalah tempat itu bukan tempat yang horor dan menyeramkan seperti pemakaman pada umumnya, melainkan sebuah taman yang cantik dengan udara yang sejuk dan segar. Tempat itu sengaja diciptakan layaknya taman surga bagi para tentara yang dimakamkan di sana sebagai bentuk penghormatan atas jasa mereka yang gugur dalam perang.

UN Memorial Cemetery beralamat di Tanggok 93 UN Pyeonghwa-ro, Nam-gu, Busan. Tempat ini bisa dicapai dengan naik Busan City Tour ataupun dengan transportasi umum lain, seperti kereta bawah tanah, ataupun dengan taksi. Pengunjung dapat berkunjung ke sini setiap hari dari pukul 09.00 pagi hingga jam 17.00 sore waktu Korea Selatan. Untuk memasuki komplek pemakaman ini, kita tidak perlu membayar atau membeli karcis atau sejenis karena tempat ini gratis bagi semua pengunjung. Informasi dalam bentuk leaflet ataupun booklet juga tersedia di sana dan dapat diambil secara gratis.

Banyak pengalaman dan pembelajaran berharga saya dapat dari sana. Salah satunya adalah pembelajaran bahwa pemakaman para pahlawan di Indonesia juga bisa dikelola dan disulap menjadi taman yang lebih indah, penuh bunga dengan pepohonan, sungai-sungai kecil, dan kolam-kolam koi yang membuat nyaman para pengunjung, seperti halnya UN Memorial Cemetery in Korea. Pemakaman para pahlawan bisa menjadi destinasi wisata bersejarah tempat generasi muda belajar semangat perjuangan. Dengan demikian, mereka mempunyai rasa tanggung jawab dan kepedulian yang besar untuk menjaga bangsa Indonesia di masa depan.

Tags: #Elly Delfia
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Bawaslu Kota Pariaman Gelar Penguatan Kapasitas dan Manajemen Pengetahuan Saksi

Berita Sesudah

Temui Wagub, Bupati dan Warga Limapuluh Kota Laporkan Jalan Rusak

Berita Terkait

Foto pantai air manis Padang. [foto : net]

Libur Panjang 29 Mei – 1 Juni 2025, Ini Rekomendasi Wisata Seru di Kota Padang

Rabu, 28/5/25 | 22:36 WIB

Foto pantai air manis Padang. Padang, Scientia – Libur panjang akhir Mei 2025 menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Seiring...

Senja, Kopi dan Ombak di Warkop Baba: Nongkrong Asik Tak Harus Mahal

Senja, Kopi dan Ombak di Warkop Baba: Nongkrong Asik Tak Harus Mahal

Senin, 05/5/25 | 17:37 WIB

Pariaman, Scientia.id - Senja, kopi dan suara ombak. Tiga hal yang bisa dinikmati sekaligus di satu tempat yaitu Warkop Baba....

Halalbihalal LKAAM Undang Duta Pariwisata Sumbar di Luar Negeri

Halalbihalal LKAAM Undang Duta Pariwisata Sumbar di Luar Negeri

Senin, 07/4/25 | 09:46 WIB

Padang, SCIENTIA- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Republik Indonesia, Nusron Wahid dijadwalkan hadir pada acara Halalbihalal...

Desa Wisata Kampuang Sarugo Raih Asean Tourism Award 2025

Desa Wisata Kampuang Sarugo Raih Asean Tourism Award 2025

Selasa, 14/1/25 | 13:44 WIB

Desa Wisata Kampung Sarugo di Limapuluh Kota raih ATA 2025. (SCIENTIA/Istimewa) Padang, SCIENTIA - Desa Wisata Kampuang Saribu Gonjong Nagari...

Kota Padang Dinobatkan sebagai Destinasi Wisata Terpopuler 2025

Kota Padang Dinobatkan sebagai Destinasi Wisata Terpopuler 2025

Selasa, 07/1/25 | 19:58 WIB

Pengunjung sedang menikmati destinasi wisata tepi laut (taplau) Pantai Padang menyambut tahun baru 2025. (SCIENTIA/Wahyu Amuk) Padang, SCIENTIA - Kota...

Pemko Padang Ajukan Tiga Tradisi sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Pemko Padang Ajukan Tiga Tradisi sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Rabu, 11/12/24 | 11:07 WIB

Arak-arakan Sipasan saat Cap Go Meh di Padang. (SCIENTIA/md.fauzi) Padang, SCIENTIA - Pemerintah Kota (Pemko) Padang mengajukan tiga tradisi dan...

Berita Sesudah

Temui Wagub, Bupati dan Warga Limapuluh Kota Laporkan Jalan Rusak

Discussion about this post

POPULER

  • Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Libur Panjang 29 Mei – 1 Juni 2025, Ini Rekomendasi Wisata Seru di Kota Padang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Klarifikasi Wali Nagari Koto Gadang, Lahan Sawit yang Dipinjamkan ke Petani Akan Diremajakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Firdaus : Welly Suhery, Kader PKB untuk Masyarakat Pasaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukittinggi Harus Bisa Tarik Banyak Minat Wisatawan Berkunjung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Welly Suhery dan Parulian Resmi Dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pasaman 2025–2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024