Jumat, 17/10/25 | 10:31 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home Unes

Grup Obrolan Keluarga

Minggu, 04/2/24 | 11:12 WIB

Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)

 

Berdasarkan pengamatan yang tentu saja tidak begitu mendalam, kehadiran grup obrolan keluarga dapat dikatan cukup unik. Selain unik, kehadirannya juga memiliki karakteristik yang berbeda antara grup obrolan keluarga satu dengan grup obrolan keluarga yang lainnya. Karakteristik tidak hanya dimiliki oleh suatu grup, tetapi juga diisi oleh anggota dengan karakter dan kecenderungan yang juga beragam.

Saya memiliki grup keluarga yang dapat dikatakan cukup aktif beroperasi. Hampir setiap hari selalu saja ada notifikasi yang saya terima. Grup yang beranggotakan 36 orang tersebut (dan sepertinya akan selalu bertambah dari waktu ke waktu) memiliki anggota dengan profesi dan usia yang beragam, mulai dari lansia hingga anak-anak yang masih muda belia.

BACAJUGA

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB
Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pilihan dan Segala yang Beda-Beda Tipis

Minggu, 28/9/25 | 21:25 WIB

Salah satu anggota keluarga menjadi yang paling aktif membagikan informasi setiap hari. Hal itu membuat ruang obrolan tidak pernah sepi, sebab ada pula anggota keluarga lainnya yang aktif merespons setiap informasi yang dibagikan. Saya sendiri lebih cenderung menjadi pembaca diam, kecuali informasi tersebut benar-benar menarik perhatian saja. Sesekali saya juga ikut serta membagikan informasi yang saya kira penting. Biasanya informasi tersebut berkaitan dengan anggota keluarga lainnya.

Dibandingkan grup obrolan keluarga beberapa teman yang saya kenal, grup yang saya punya dapat dikatakan cukup interaktif. Salah seorang teman memiliki grup keluarga yang bisa dikatakan hampir tidak ada gunanya. Sejak pertama kali dibuat, grup tersebut tidak memiliki obrolan lain selain obrolan berbunyi, “Grup ini dibuat untuk ruang diskusi keluarga kita!” yang dikirim oleh admin grup. Namun, menurut cerita teman saya itu, tidak pernah ada diskusi dalam ruang obrolan tersebut hingga anggotanya meninggalkan grup satu persatu.

Lain pula ceritanya dengan grup obrolan keluarga teman yang lainnya. Grup keluarga yang ia miliki sangat aktif. Akan tetapi aktif menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya. Hal ini membuat teman saya mendapat pekerjaan tambahan tanpa bayaran, yaitu sibuk membuat klarifikasi dan mengingatkan semua anggota grup agar tidak menelan mentah-mentah informasi atau konten yang diterima.

Suatu hari ia menerima video pendek dalam ruang obrolan keluarga. Video itu berisikan informasi bahwa sosis berasal dari daging babi yang digiling secara bulat-bulat dalam kondisi hidup memakai sebuah mesin. Padahal potongan video tersebut dicomot dari salah satu adegan film yang pernah ditonton oleh teman saya. Hari itu ia sibuk meluruskan info yang kadung diedarkan oleh anggota keluarganya. Hari-hari menjelang pemilu ini tampaknya ia semakin sibuk. Sebab setiap informasi bohong yang beredar musti diberantas dan dapat dimulai dari keluarga terdekat.

Teman yang lain memiliki grup obrolan keluarga yang juga unik. Grup tersebut digunakan oleh keluarga membagikan informasi sehari-hari karena mereka tinggal berjauhan. Suatu hari ayahnya mengabarkan bahwa mereka memiliki dua anggota kelaurga baru yang baru saja lahir. Teman saya agak heran, sebab anak-anak ayahnya hingga sanak saudara yang lain tidak ada yang sedang hamil. Rupanya yang dimaksud oleh ayahnya ialah kelahiran dua ekor anak kucing. Sang ayah pun meminta pendapat terkait nama yang bagus untuk diberikan pada dua ekor kucing mungil tersebut.

Begitulah gurp obrolan keluarga tersebut, berbagai pesan yang disampaikan, berbagai pula pemaknaan dari pembacanya. Hal itu menciptakan ruang untuk diskusi yang hidup dan interaksi yang beragam, yang pada gilirannya memperkaya hubungan keluarga serta membangun pemahaman yang lebih dalam antara anggota keluarga.

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Kata “dalem“ dan Pronomina Serapan dalam Bahasa Indonesia

Berita Sesudah

Cerpen “Jangan Marahi Aku Ibu” Karya Guswita dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Berita Terkait

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Entah mengapa, hari itu saya hanya ingin mendengarkan satu lagu. Satu lagu saja! Padahal...

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Ada satu fenomena unik yang saya kira hampir semua kita pernah...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pilihan dan Segala yang Beda-Beda Tipis

Minggu, 28/9/25 | 21:25 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang ungkapan “beda-beda tipis” atau “sebelas dua belas”. Ternyata, maknanya...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Beda-Beda Tipis, Hidup Tetap Manis

Minggu, 21/9/25 | 19:27 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Pernahkah mengalami kebingungan saat membeli pakaian? Misalnya, dihadapankan pada dua kemeja berwarna biru tua...

Suatu Hari di Sekolah

Antara Deadline dan Bedcover

Minggu, 14/9/25 | 18:56 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Seorang bos Yakuza pensiun, lalu ia memutuskan untuk menjadi bapak rumah...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Harmoni dalam Kata: Mantra sebagai Representasi Kearifan Lokal

Minggu, 07/9/25 | 15:34 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Mantra merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun...

Berita Sesudah
Cerpen “Jangan Marahi Aku Ibu” Karya Guswita dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Cerpen "Jangan Marahi Aku Ibu" Karya Guswita dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seminar Ekonomi UNP Dorong Mahasiswa Jadi Penggerak Ekonomi Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Job Fair 2025 UNP Hadirkan Puluhan Perusahaan Ternama, Buka Peluang Karier bagi Lulusan Muda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Solok Hentikan Sementara Kegiatan Wisata Glamping Lakeside Alahan Panjang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemprov Sumbar Gelar “Road to Aksi Bela Palestina” Bareng Wali Band

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024