Minggu, 15/6/25 | 17:47 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KLINIK BAHASA

Definisi Kata Lucu bagi Perempuan

Minggu, 08/1/23 | 08:51 WIB
Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Jurusan Sastra Indonesia Universitas Andalas dan Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies))

Sebelum masuk ke pembahasan bahasa, saya ingin membagikan sebuah cerita yang dalam hal ini kita anggap sebagai ilustrasi. Sepasang kekasih pergi ke pusat perbelanjaan. Sang perempuan berkali-kali mengatakan, “Wah, tasnya lucu”, “Ih, bajunya lucu”, “Sepatunya lucu banget” saat melihat berbagai benda yang dipajang di etalase sebuah toko. Kemudian, kekasihnya menimpali dengan pertanyaan, “Jika itu lucu, mengapa kamu tidak tertawa?”

Tidak ada yang salah dengan pertanyaan kali-laki tersebut sebab sang perempuan menggunakan kata lucu dalam kalimatnya. Tuturan semacam ini sering kita dengar dalam situasi yang serupa (saat sedang berbelanja atau berada di pusat perbelanjaan). Sejatinya, kata lucu memang ditujukan untuk suatu hal yang bisa mengundang gelak tawa. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata lucu yang tergolong sebagai adjektiva (kata sifat) ini memiliki makna “menggelikan hati; menimbulkan tertawa; jenaka”. Penggunaan kata lucu yang sesuai dengan makna tersebut bisa dibaca pada contoh berikut:

  1. Banyak penonton yang kecewa karena film komedi itu tidak lucu.
  2. Dia tertawa saat membaca sebuah cerita yang sangat lucu.
  3. Adik tertawa memlihat tingkah lucu badut tersebut.

Kata lucu bisa ditambah dengan imbuhan me- (melucu) dan ter- (terlucu). Berikut ini adalah contoh kalimat-kalimat yang bisa menggunakan dua kata tersebut:

  1. Dia mulai melucu pada saat semua orang diam.
  2. Kakak saya sangat pandai melucu.
  3. Ini adalah film komedi terlucu yang pernah saya tonton.
  4. Menurutku, dia adalah komedian terlucu saat ini.

Kata lucu ini juga memiliki beberapa sinonim, yaitu lawak, jenaka, dan kocak. Di dalam KBBI, kata lawak memiliki makna “lucu; jenaka”, kata jenaka memiliki makna “membangkitkan tawa; kocak; lucu; menggelikan”, dan kata kocak memiliki makna “lucu; jenaka”. Secara singkat, kata lucu, lawak, jenaka, dan kocak memiliki medan makna yang sama, yaitu sesuatu yang mengundang gelak tawa. Begitulah definisi kata lucu yang dipahami banyak orang. Akan tetapi, kata lucu bagi sebagian besar perempuan memiliki makna yang berbeda. Kata lucu tidak hanya bermakna sesuatu yang membuat gelak tawa. Kata lucu ini digunakan oleh perempuan untuk mengungkapkan sesuatu yang menurutnya menarik (sebagian besarnya berkaitan dengan benda-benda yang dilihatnya saat sedang berbelanja). Apa saja kategori benda atau suatu yang hal yang disebut lucu oleh perempuan? Berikut ini adalah hasil dari beberapa pengamatan.

BACAJUGA

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Perbedaan Kata “Agak”, “Sedikit”, “Cukup”, dan “Lumayan”

Minggu, 01/6/25 | 11:00 WIB
Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Mengenal Angka Romawi

Minggu, 11/5/25 | 07:47 WIB

Pertama, kata lucu diungkapkan saat perempuan melihat benda yang dipajang di etalase toko. Kita sering mendengar kalimat-kalimat yang sudah diungkapkan sebelumnya. Secara implikatur (makna tersiratnya), benda yang dikategorikan sebagai sesuatu yang lucu adalah benda yang diinginkannya, tetapi sesungguhnya tidak dibutuhkan. Jika ada uang yang sangat berlebih, barangkali ia akan membeli benda yang dikategorikan lucu tersebut. Akan tetapi, jika perempuan mengungkapkan itu kepada orang lain yang juga berada di sana, ini menjadi pernyataan bahwa ia meminta persetujuan mitra bicaranya agar memiliki alasan untuk membelinya. Kita bisa melihat dalam contoh percakapan berikut :

A : Ih, tasnya lucu banget.
B : Iya, lucu. Warnanya cantik. Belilah!
A : Tapi mahal.

Jika pernyataan itu diungkapkan kepada pasangannya, tuturan ini bisa bermakna tersirat “meminta izin untuk membeli itu”, “ingin membeli itu”, atau “tolong belikan itu”. Kita bisa melihat dalam contoh percakapan berikut :

A : Ih, dompetnya lucu banget.
B : Iya, kamu mau?

Kedua, kata lucu diungkapkan saat perempuan melihat fisik atau bagian fisik seseorang yang menawan. Seseorang itu bisa tertuju pada anak kecil, perempuan, atau laki-laki. Jika kata lucu tertuju pada anak kecil, kata ini bermakna “menggemaskan”. Jika kata lucu tertuju pada perempuan yang lain, kata ini bermakna “ingin seperti itu” atau mendapatkan inspirasi. Jika kata lucu tertuju pada laki-laki, kata ini bermakna “tertarik” atau “tampan”. Kita bisa melihat penggunaannya pada contoh-contoh kalimat berikut:

  1. Kata lucu untuk anak kecil
    1. Adek, nama kamu siapa? Lucu banget!
    2. Lihat deh, anaknya lucu!
  2. Kata lucu untuk perempuan
    1. Eh, rambutnya lucu. Warnanya cantik ya.
    2. Lihat deh perempuan yang duduk di ujung, lucu ya!
  3. Kata lucu untuk laki-laki
    1. Ini fotonya? Wah, lucu banget!
    2. Eh, eh, lihat dehcowok yang berdiri di pintu, lucu!

Ketiga, kata lucu diungkapkan saat perempuan menilai tingkah laku orang lain. Hal ini bisa digunakan dalam konteks positif atau negatif. Berikut adalah contoh penggunaan yang berkonteks positif:

A : Lihat deh pasangan kakek-nenek yang duduk di ujung. Tadi si kakek memberi bunga untuk nenek itu.
B : Iya, aku juga melihatnya. Mereka lucu banget!

Berikut adalah contoh penggunaan yang berkonteks negatif:

Contoh pertama
A : Maaf ya, kalau kamu tersinggung.
B : Ini nggak lucu tahu nggak sih? Jangan diulang lagi!

Contoh kedua
A : Lalu, beliau banting pintu rumah sangat keras.
B : Ayah kamu lucu ya. Hal sepele begitu saja bisa marah besar.

Dari tiga kategori ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa kata lucu bagi perempuan tidak hanya bermakna sesuatu yang membuatnya tertawa, tetapi juga memiliki makna yang lain. Kata lucu yang digunakan dalam konteks ini tidak bisa diganti dengan sinonim lainnya, seperti lawak, jenaka, dan kocak. Kita tidak pernah mendengar kalimat “Ih, tasnya kocak” untuk makna “tertarik ingin memiliki”. Mengapa dari banyak kata yang bersinonim tersebut, perempuan memilih kata lucu? Hal ini ternyata bersumber dari padanan untuk kata cute dalam bahasa Inggris. Kata cute dalam bahasa Inggris memang memiliki cakupan yang luas, seperti imut-imut, mungil, antik, manis, dan lucu. Hal ini bisa kita amati untuk kategori pertama dan kedua. Selain menggunakan kata lucu, perempuan juga cenderung menggunakan kata cute, seperti kalimat-kalimat berikut:

  1. Tasnya cute banget!
  2. Anaknya cute banget!
  3. Wah, mereka cute ya!

Namun demikian, dalam konteks ini, kata lucu dan imut tidak bisa saling menggantikan begitu saja. Bagi perempuan yang melihat suatu benda di etalase toko, kata lucu dan imut memiliki kategori yang berbeda. Benda yang dikategorikan lucu adalah benda yang baginya menarik dan sebenarnya ingin membelinya. Akan tetapi, benda yang dikategorikan imut adalah benda yang mungil atau lebih kecil dari ukuran standarnya. Hal ini bisa diamati dalam situasi melihat dompet. Jika pada saat itu ada dompet yang berukuran sangat kecil (dari standar normal ukuran dompet), ini bisa dikategorikan sebagai imut. Kata imut yang ditujukan pada wajah seseorang juga memiliki kategori yang berbeda dengan lucu. Kata imut lebih ditujukan pada wajah seseorang yang terlihat jauh lebih muda dari usianya atau lazimnya adalam bahasa Inggris disebut babyface. Namun sesungguhnya, kata imut untuk penggunakan bakunya ditulis dalam bentuk kata ulang, yaitu imut-imut. Kata imut-imut di dalam KBBI memiliki makna “manis, mungil, dan menggemaskan”. Inilah yang membuat penggunaan kata imut berbeda dengan kata lucu.

Penggunaan kata lucu dalam tiga kategori yang telah disebutkan ini, nyatanya dalam kehidupan sehari-hari memang hanya digunakan oleh perempuan. Kata ini sangat jarang digunakan oleh laki-laki atau orang yang sudah lanjut usia untuk konteks yang sama. Bagi mereka, kata lucu memiliki makna yang sesuai dengan KBBI. Oleh sebab itu, untuk tiga kategori tersebut, mereka banyak menggunakan kata bagus, cantik, ganteng, tampan, manis, dan sebagainya.

Tags: #Reno Wulan Sari
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Dolar

Berita Sesudah

Cerpen “Keping Cinta” Karya Sakura Fitri dan Ulasannya oleh Azwar Sutan Malaka

Berita Terkait

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Dialek-dialek Bahasa Minangkabau yang (akan) Mulai Hilang

Minggu, 08/6/25 | 07:19 WIB

Oleh: Dr. Ria Febrina, S.S., M.Hum. (Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas) Selasa lalu (3 Mei 2025) mahasiswa Sastra Indonesia...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Perbedaan Kata “Agak”, “Sedikit”, “Cukup”, dan “Lumayan”

Minggu, 01/6/25 | 11:00 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan) Edisi Klinik Bahasa Scientia kali ini akan...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Minggu, 25/5/25 | 17:21 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik Universitas Andalas) Kali ini kita akan membahas tentang bahasa hukum,...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Indonesia dalam Korpus Histori Bahasa Inggris

Minggu, 18/5/25 | 10:49 WIB

Oleh: Dr. Ria Febrina, S.S., M.Hum. (Dosen Prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas) Setelah menelusuri kosakata bahasa Indonesia dari berbagai kamus-kamus...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Mengenal Angka Romawi

Minggu, 11/5/25 | 07:47 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies) Angka romawi menjadi salah satu angka yang digunakan...

Memaknai Kembali Arti THR

AI dan Kecerdasan Bahasa Indonesia

Minggu, 04/5/25 | 13:26 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik Universitas Andalas) Pengaruh AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan tidak...

Berita Sesudah
Cerpen “Keping Cinta” Karya Sakura Fitri dan Ulasannya oleh Azwar Sutan Malaka

Cerpen "Keping Cinta" Karya Sakura Fitri dan Ulasannya oleh Azwar Sutan Malaka

Discussion about this post

POPULER

  • Magister Ilmu Komunikasi FISIP UPNVJ Raih Akreditasi Baik Sekali dari BAN-PT

    Magister Ilmu Komunikasi FISIP UPNVJ Raih Akreditasi Baik Sekali dari BAN-PT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bubur Kirai Kuliner Khas Muaro Bungo Jambi dari Zaman Baheula

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pasangan Kata “Bukan” dan “Tidak” dalam Bahasa Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Salah Kaprah Penggunaan In dan Out di Ruang Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puan Maharani Apresiasi Meta Dukung Indonesia Berantas Judi Online

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Frasa tentang Iklim dalam Situs Web Greenpeace

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024