Padang, Scientia—LPPM Universitas Andalas bekerja sama dengan MileaLabs mengadakan pelatihan pembuatan bahan ajar menggunakan virtual reality pertama di Sumatera Barat. Pelatihan diberikan kepada guru-guru yang berada di dua sekolah di Kota Padang, yakni guru SMP 24 Padang dan guru SMP 38 Padang.
Sebanyak 20 orang guru mengikuti pelatihan yang dibuka secara resmi pada Rabu, 6 Oktober 2021. Bertempat di SMP 24 Padang, panitia dan kedua puluh peserta menghadiri pembukaan acara secara luring dan dilanjutkan dengan pelatihan secara daring bersama fasilitator dari MileaLab. MilleaLab merupakan all-in-one virtual reality platformer yang mendukung banyak pihak untuk membuat konten edukasi berbasis virtual reality dengan mudah, cepat, dan murah.
Pelatihan ini merupakan pengabdian masyarakat yang digagas oleh dosen Universitas Andalas yang terdiri atas Boby Febri Krisdianto, Arif Rohman Mansur, Ika Sari Wahyuni, Ria Febrina, Meza Silvana, Nefry Puteri, dan Dwi Welly; serta mahasiswa yang terdiri atas Taufik Febriyanton dan Annisa Rahma Yuni. Pelatihan yang masuk skim Program Kemitraan Masyarakat Membantu Usaha Berkembang ini akan dilaksanakan selama enam kali dan direncanakan akan ditutup pada 25 Oktober 2021 oleh Gubernur Sumatera Barat.
Boby Febri Krisdianto, ketua pengabdian, menyatakan bahwa pelatihan virtual reality ini diberikan untuk membantu para guru dan siswa dalam mengikuti perkembangan teknologi pembelajaran. Teknologi virtual reality memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan teknologi lain, seperti video atau power point.
“Peneliti dari Universitas Saga, Jepang, dan Universitas Cambridge, Inggris, mengungkapkan bahwa virtual reality dapat membuat siswa berada dalam dunia virtual ketika mempelajari sesuatu sehingga dapat meningkatkan konsentrasi hingga enam kali lipat dan meningkatkan memori hingga 30%. Apalagi, pembelajaran menggunakan virtual reality dapat meminimkan distraksi dan membuat skenario belajar tanpa batas,” ungkapnya.
Boby Febri Krisdianto juga menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan virtual reality merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam belajar mengajar pada masa pandemi covid-19. “Dengan pembelajaran virtual reality, guru menyampaikan materi ajar dengan menggunakan perangkat lunak yang dapat memberi efek visual sistem pelajaran yang nyata. Dengan penerapan teknologi yang terkomputasi ini diharapkan minat siswa menjadi meningkat karena pembelajaran lebih mudah dimengerti, menarik, menyenangkan, dan interaktif.”
Dwifa Kesuma, S.Pd., Kepala SMP Negeri 24 Padang, menyambut baik gagasan dosen Universitas Andalas terhadap guru-guru SMP di Kota Padang yang diwakili oleh SMP 24 Padang dan SMP 38 Padang tersebut. Baginya, ini kesempatan yang langka karena guru-guru mendapatkan metode pembuatan bahan ajar yang berbeda dari sebelumnya.
“Saya senang sekali dengan gagasan dari dosen Universitas Andalas. Selaku penanggung jawab kegiatan, saya mengharapkan para guru mengikuti pelatihan ini dengan baik dan dapat menyerap pengetahuan sebanyak mungkin,” ujar Kepala SMP Negeri 24 Padang saat memberikan sambutan.
Lebih lanjut, Dwifa Kesuma, S.Pd. mendorong para guru yang menjadi peserta agar dapat menghasilkan bahan ajar virtual reality terbaik. “Bahan ajar berbasis virtual reality yang Bapak/Ibu hasilkan akan dikompetisikan. Guru yang mampu membuat virtual reality terbaik akan membuka kesempatan kepada siswa untuk mengikuti pelatihan serupa. Saya berharap Bapak/Ibu dapat memanfaatkan kesempatan ini,“ ujarnya.
Boby Febri Krisdianto memaparkan bahwa dengan metode tersebut diharapkan nantinya Universitas Andalas dapat melahirkan Komunitas Padang Virtual Community pertama di Sumatera Barat. Komunitas ini akan dirancang untuk memberikan pendidikan, pelatihan membuat konten pembelajaran berbasis virtual reality, serta menjadi fasilitator dalam menjaring guru-guru untuk saling bekerja sama menciptakan bahan ajar yang dapat mendukung kreativitas siswa.
“Kita akan membantu para guru, mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA untuk membuat bahan ajar virtual reality. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan dukungan dari beberapa pihak agar gagasan ini terselenggara, khususnya dari LPPM Universitas Andalas, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, bahkan Kepala Dinas Provinsi Sumatera Barat, dan juga Gubernur Sumatera Barat. Kita berharap dapat mengikuti perkembangan teknologi pembelajaran, seperti virtual reality ini karena beberapa provinsi di Indonesia sudah lebih dulu menggagas dan menerapkan hal ini,” ungkap Boby Febri Krisdianto, dosen Universitas Andalas ini.
Pembelajaran menggunakan virtual reality sudah banyak diterapkan oleh sejumlah sekolah di Indonesia. Jelita, narasumber yang menjadi fasilitator kegiatan pelatihan ini menyatakan bahwa sudah lima ribu guru di Indonesia yang tersertifikasi dan mampu menyiapkan bahan ajar menggunakan virtual reality dan lebih dari enam belas ribu siswa memanfaatkan bahan ajar tersebut. “Kesuksusan para guru tersebut diharapkan dapat diikuti juga oleh guru-guru di Kota Padang,” ungkapnya.
Dalam pelatihan virtual reality ini, MileaLabs akan memberikan guru sejumlah materi mengenai prinsip dasar teori virtual reality dan penggunaannya dalam pendidikan; praktik pengenalan fitur aplikasi Millealab; perancangan konsep dan pembuatan template konten virtual reality; review konsep dan pembuatan template konten virtual reality; evaluasi konten virtual reality dan pengumuman lomba virtual reality terbaik antarguru; serta webinar virtual reality untuk konten edukasi.
“Pada webinar virtual reality diharapkan sebanyak 500 guru SMP se-Sumatera Barat dapat mengikuti kegiatan ini,” harapan ketua tim, Boby Febri Krisdianto. (*)
Discussion about this post