Selasa, 15/7/25 | 04:37 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Melirik Geliat Aktivitas Pasar Gauang

Minggu, 11/4/21 | 07:28 WIB

Oleh: Yesi Sumarni
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Dharma Andalas)

Menjelang Ramadan, kita melirik geliat salah satu pasar tradisional di Kota Padang, yaitu Pasar Gauang. Pasar ini dikenal dengan pasar ikan yang besar di Sumatera Barat. Pasar ini terletak tepatnya di Jln. Makasar No.8, Teluk Bayur, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat. Sebelum dilanjutkan, mari mengenal apa itu pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar di sana. Pasar tradisional biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Pasar tradisional kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, pakaian serta barang elektronik dan lain-lain (www.wikipedia.com).

Pasar tradisional menjual berbagai kebutuhan pokok, terutama ikan. Ikan merupakan salah satu lauk yang sangat disukai oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang desa, bahkan lansia juga banyak menyukai ikan. Selain enak, ikan juga mengandung 18 % protein terdiri dari asam-asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan. Kandungan lemaknya 1-20 % lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh. Kandungan lemaknya sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol darah. Vitamin yang ada dalam ikan juga bermacam-macam, yaitu vitamin A, D, Thiamin, Riboflavin,dan Niacin. Ikan juga mengandung mineral yang kurang lebih sama banyaknya dengan mineral yang ada dalam susu seperti kalsium dan fosfor yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu. Ada dua kelompok vitamin dalam ikan, yaitu larut dalam air dan larut minyak. Hal itulah yang menyebabkan ikan banyak disukai dan dijual di pasar-pasar baik itu pasar modern maupun pasar tradisional. Pasar tradisional Gauang ini salah satu yang terkenal dengan pasar ikannya. Jenis ikan yang diperjualbelikan di pasar tradisional ini, yaitu ikan laut. Pedagang yang menjual ikan di sini merupakan pedagang kecil dan menengah.

BACAJUGA

No Content Available
Foto:Yesi

Selain kegiatan jual beli, di pasar ikan Gauang juga ada pelelangan ikan. Pasar Gauang terlihat tidak terlalu besar, tetapi pelelangan ikan di sini termasuk cukup besar karena dalam sehari bisa mencapai 20 hingga 30 ton jika keadaan cuaca bagus. Namun, jika cuaca tidak bagus, biasanya, kegiatan melaut dihentikan,  seperti ada badai, terang bulan, dan gangguan cuaca lainnya.

Ikan yang diperjualbelikan dan dilelang di Pasar Gauang mulai dari ikan teri, tuna, kerapu, tongkol, dan jenis ikan laut lainnya kecuali ikan air tawar yang tidak dilelang di Pasar Gauang ini. Ikan-ikan yang  dilelang maupun diperjualbelikan di Pasar Gauang berasal dari segala penjuru pantai di Sumatera Barat, seperti Pesisir, Air Bangis, dan lain-lain. Setiap jenis ikan mempunyai agen masing-masing. Ikan-ikan di pasar tradisional ini tidak hanya dilelang di dalam provinsi,  tetapi juga dibawa keluar, seperti Pekan Baru, Jambi, dan daerah lain di Sumatera Barat.

Ikan-ikan di Pasar Gauang dilelang dengan sistem kilo, ton, ataupun keranjang. Hal itu tergantung sistem dari agen yang mengelola pelelangan dan kepada siapa atau siapa yang akan membeli, apakah ikan disalurkan keluar atau hanya pembeli biasa seperti untuk kebutuhan rumah tangga. Ikan tongkol dilelang 500 hingga 650 ribu perkeranjang dan perkilo dilelang mulai seharga 15 hingga 20 ribu. Tuna lokal dijual 28 hingga 32 ribu per kilo dan 40 hingga 50 ribu per kilo untuk ikan kerapuh. Semua harga sesuai dengan jenis ikannya dan hasil penangkapan ikan tersebut. Jika jenis ikan sedang langka, kebutuhan meningkat, harga ikan akan tinggi dan begitu sebaliknya. Hasil pelelangan di Pasar Gauang dalam sehari bisa mencapai puluhan juta jika cuaca bagus dan tidak sedang terang bulan. Satu kapal bisa menghasilkan 70 juta rupiah, apalagi sampai 2 hingga 4 kapal sehari dengan lama waktu melaut 17 hingga 20 hari dalam sebulan.

Di tengah proses transaksi jual beli maupun pelelangan di Pasar Gauang, pasti banyak sedikit berpengaruh terhadap lingkungan sekitar, apalagi pasar ini berada tepat dekat Pelabuhan Teluk Bayur. Hal itu terbukti dengan adanya tumpukan sampah di beberapa tempat. Penumpukan sampah ini bisa mengakibatkan pencemaran lingkungan dan merusak ekosistem laut. Demikian geliat aktivitas penjualan ikan di Pasar Gauang.

Tags: #Yesi Sumarni
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Jelajah Kata: Ramadhan atau Ramadan?

Berita Sesudah

Puisi-puisi Amalia Aris Saraswati

Berita Terkait

Ekspresi Puitik Penderitaan Palestina dalam Puisi “Tamimi” karya Bode Riswandi

Ekspresi Puitik Penderitaan Palestina dalam Puisi “Tamimi” karya Bode Riswandi

Minggu, 06/7/25 | 11:11 WIB

Oleh: Aldi Ferdiansyah (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)   Karya sastra adalah hasil proses kreatif yang...

Psikologi Kekuasaan dalam Cerpen “Seekor Beras dan Sebutir Anjing”

Psikologi Kekuasaan dalam Cerpen “Seekor Beras dan Sebutir Anjing”

Minggu, 06/7/25 | 10:56 WIB

Oleh: Nikicha Myomi Chairanti (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas) Cerita pendek "Seekor Beras dan Sebutir Anjing" karya Eka Arief...

Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

Minggu, 29/6/25 | 08:21 WIB

Oleh: Nada Aprila Kurnia (Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas dan Anggota Labor Penulisan Kreatif/LPK)   Kridalaksana (2009),...

Mendorong Pemberdayaan Perempuan melalui KOPRI PMII Kota Padang

Mendorong Pemberdayaan Perempuan melalui KOPRI PMII Kota Padang

Minggu, 22/6/25 | 13:51 WIB

Oleh: Aysah Nurhasanah (Anggota KOPRI PMII Kota Padang)   Kopri PMII (Korps Putri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) merupakan organisasi yang...

Aspek Pemahaman Antarbudaya pada Sastra Anak

Ekokritik pada Fabel Ginting und Ganteng (2020) Karya Regina Frey dan Petra Rappo

Minggu, 22/6/25 | 13:12 WIB

Oleh: Andina Meutia Hawa (Dosen Prodi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)   Kajian ekokritik membahas hubungan antara manusia, karya sastra,...

Perkembangan Hukum Islam di Era Digital

Mencari Titik Temu Behaviorisme dan Fungsionalisme dalam Masyarakat Modern

Minggu, 22/6/25 | 13:00 WIB

Oleh: Nahdaturrahmi (Mahasiswa Pascasarjana UIN Sjech M. Jamil Jambek Bukittinggi)   Sejarah ilmu sosial, B.F. Skinner dan Émile Durkheim menempati...

Berita Sesudah
Puisi-puisi Amalia Aris Saraswati

Puisi-puisi Amalia Aris Saraswati

Discussion about this post

POPULER

  • Sekitar 150 warga Jorong Kampuang Surau, Nagari Gunung Selasih, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, menggelar aksi unik dengan mengarak TOA (pengeras suara) keliling kampung pada Minggu malam (13/7/2025).

    Warga Kampuang Surau Arak TOA Keliling Kampung, Tuntut Pengembalian 20 Persen Lahan dari PT BPSJ

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perayaan HUT Koperasi ke-78 di Bukittinggi, Bung Hatta Kembali Jadi Inspirasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hegemoni Deiksis “We” dalam Perspektif Analisis Wacana Kritis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yusri Latif: Koperasi Harus Jadi Kunci Kebangkitan UMKM dan Potensi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024