Padang, Scientia – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Djamari Chaniago, turun langsung meninjau kondisi warga terdampak banjir dan tanah longsor di Kota Padang. Dalam kunjungan ke Posko Tanggap Darurat SDN 02 Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, ia menyerahkan bantuan senilai Rp309 juta serta 318 paket sembako bagi penyintas. Rabu, (03/12)
Dalam suasana penuh keprihatinan, Menko Polhukam menyampaikan empati mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat Sumbar. Ia menegaskan bahwa bantuan yang dibawa tidak hanya bernilai materi, tetapi juga menjadi simbol kehadiran nyata pemerintah pusat di tengah masyarakat yang sedang berduka.
“Bantuan ini tentu tidak sebanding dengan apa yang Bapak dan Ibu rasakan. Tapi kami berharap dapat sedikit meringankan beban saudara-saudara semua,” ujar Djamari.
Tokoh nasional yang lahir di Kota Padang tersebut menekankan bahwa masyarakat Sumbar tidak sendiri dalam menghadapi bencana hidrometeorologi yang menghantam wilayah itu beberapa hari terakhir.
“Jangan merasa sendiri, terutama para penyintas banjir bandang. Negara hadir bersama Anda semua dalam menghadapi cobaan ini,” tegasnya.
Djamari juga menegaskan bahwa bencana serupa yang terjadi di sejumlah provinsi di Sumatera membutuhkan kolaborasi nasional. Ia menilai, pemulihan akan berjalan lebih cepat bila pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat bergerak dalam satu langkah.
“Mari kita atasi bersama-sama. Bahkan, kalau memungkinkan, kondisi setelah ini bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, turut mendampingi Menko Polhukam dan menyerahkan tambahan 100 paket sembako bagi warga Kecamatan Pauh. Dalam kesempatan itu, Gubernur menyempatkan diri berdialog dengan warga, khususnya para ibu, untuk memastikan kebutuhan mendesak segera dipenuhi.
Mahyeldi menegaskan bahwa pemerintah daerah telah bergerak cepat merespons kebutuhan penyintas, termasuk pakaian layak, selimut, hingga obat-obatan.
“Saya sudah instruksikan dinas terkait untuk segera bertindak. Jangan sampai ada anak-anak tidak sekolah karena sakit atau tidak memiliki pakaian untuk berangkat sekolah,” ujarnya.
Ia memastikan, dukungan pemerintah tidak berhenti di masa tanggap darurat saja. Pemulihan jangka panjang akan terus diupayakan hingga kondisi masyarakat kembali stabil.
“Kami akan terus hadir dan memberikan pelayanan terbaik hingga pemulihan benar-benar tuntas,” kata Mahyeldi.
Kehadiran Menko Polhukam dan Gubernur Sumbar disambut hangat oleh masyarakat setempat. Warga berharap bantuan logistik dan dukungan pemulihan dapat terus mengalir, terutama bagi keluarga yang kehilangan tempat tinggal atau mata pencaharian.
Dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah, masyarakat Pauh dan wilayah terdampak lainnya berharap dapat segera bangkit dari bencana yang meninggalkan luka mendalam tersebut.(Adpsb)









