Dharmasraya, Scientia.id – Setelah empat bulan berjuang mengelola usaha di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Simpang Silago, Koperasi Produksen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Dharmasraya akhirnya terpaksa menutup gerai yang sebelumnya difasilitasi oleh Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten setempat.
Sekretaris Koperasi Produksen UMKM Dharmasraya, Marina Reflesia, menuturkan bahwa pada 14 November 2024 pihaknya menerima satu unit kios dari Koperindag untuk mendukung pengembangan usaha koperasi.
“Kios yang berlokasi di RTH Simpang Silago itu diberikan untuk menjadi wadah pemasaran produk koperasi. Selama empat bulan kami berupaya maksimal menjaga gerai tersebut dengan sistem piket bergantian,” jelasnya, Kamis malam (18/9/2025).
Ia menyebutkan, koperasi yang menaungi 40 anggota dari berbagai nagari di Dharmasraya hanya memiliki sekitar 25 anggota aktif. Untuk itu, mereka harus berbagi waktu menjaga kios secara bergantian.
Namun, pada Februari 2025, koperasi sepakat untuk merekrut seorang karyawan khusus menjaga gerai. Sayangnya, langkah tersebut tidak bertahan lama.
“Untuk menggaji karyawan itu kami patungan. Tapi hanya mampu satu bulan saja. Karena keterbatasan biaya dan tidak sesuai dengan omzet pendapatan, akhirnya pada Maret 2025 kami memutuskan menghentikan operasional,” ungkapnya.
Marina menambahkan, hingga kini pihaknya tidak mengetahui kondisi kios tersebut, sebab pengelolaan RTH Simpang Silago berada di bawah kewenangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dharmasraya.
Ia berharap, fasilitas RTH Simpang Silago dapat lebih dioptimalkan ke depan, tidak hanya sebagai ruang terbuka hijau, tetapi juga menjadi pusat pengembangan UMKM sekaligus ruang rekreasi bagi masyarakat.
Baca Juga: Warga Koto Padang Dharmasraya Swadaya Perbaiki Jembatan Gantung yang Ambruk
“Kalau RTH tersebut dikelola dengan baik tentu akan berefek ke daerah dalam penunjang perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (tnl)