Jakarta, Scientia.id – Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sepakat memperkuat sinergi strategis dalam pengembangan digitalisasi Sekolah Rakyat. Kesepakatan ini terjalin dalam pertemuan antara Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Gus Ipul menegaskan bahwa ada tiga kunci utama memahami program Sekolah Rakyat gagasan Presiden Prabowo, yaitu memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin. “Dengan Sekolah Rakyat juga mimpi-mimpi mereka terbuka Pak, yang selama ini sudah putus asa, nah mereka lalu hidup harapannya, muncul, dan melahirkan pemungkin-pemungkin baru,” jelasnya.
Sekolah Rakyat disebut sebagai miniatur pengentasan kemiskinan terpadu karena menyentuh berbagai aspek, mulai dari pemberdayaan orang tua, perbaikan rumah, akses kesehatan, hingga pendidikan anak. Angga Raka Prabowo mengapresiasi konsep ini dan menegaskan komitmen Komdigi untuk mendukung penyediaan jaringan internet, terutama di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Selain itu, Komdigi juga menyiapkan dukungan komunikasi publik melalui media digital, pelatihan digital bagi guru, penyediaan platform aplikasi, serta fasilitas data center nasional. “Kami siap support melalui ekosistem digital yang sudah ada,” ungkap Sekjen Komdigi, Ismail.
Baca Juga: Menteri Keuangan Apresiasi Toleransi dan Fasilitas Sekolah Rakyat
Langkah sinergi Kemensos dan Komdigi ini diharapkan memperkuat peran Sekolah Rakyat sebagai model pendidikan inklusif yang mampu menjangkau keluarga miskin dan miskin ekstrem di seluruh Indonesia. (*)