Padang, Scientia.id – Kota Padang kini tengah menjadi sorotan nasional karena menjadi salah satu objek pantau penilaian Adipura. Pemantauan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah dimulai, dengan titik pertama yang ditinjau yakni Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin.
Untuk memastikan kebersihan kota tetap terjaga, Pemerintah Kota Padang langsung mengintensifkan monitoring sampah di seluruh wilayah. Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, menyebut pihaknya telah menugaskan lurah di tiap kecamatan untuk melakukan inspeksi kebersihan setiap hari.
“Begitu masuk kantor, lurah harus langsung turun ke lapangan untuk memantau kebersihan di wilayah kerjanya. Monitoring dilakukan sekitar satu jam, memastikan tidak ada sampah yang menumpuk,” ujar Maigus di Balai Kota Padang, Senin (25/8/2025).
Langkah ini merupakan tindak lanjut setelah Pemko Padang menyerahkan becak motor sampah kepada seluruh Lembaga Pengelola Sampah (LPS) pekan lalu. Fasilitas tersebut diharapkan dapat mempercepat pengangkutan dan distribusi sampah, sehingga tidak ada lagi tumpukan di titik-titik rawan.
Menurut Maigus, kebersihan kota bukan hanya soal penilaian Adipura, tetapi lebih pada kesadaran kolektif masyarakat dan aparatur untuk menjaga wajah kota. Ia meminta semua pihak, mulai dari lurah hingga warga, terlibat aktif dalam mengurangi sampah di lingkungan masing-masing.
“Kunjungan tim kementerian tentu tidak hanya ke TPA. Mereka bisa datang ke jalan-jalan utama, pasar, hingga kawasan permukiman. Karena itu, kita berharap seluruh stakeholder mendukung upaya ini dengan menjaga kebersihan setiap saat,” tegasnya.
Baca Juga: Pemko Padang Luncurkan Smart Surau, Siswa Wajib Salat Berjamaah Terekam Barcode
Dengan pengawasan ketat serta dukungan sarana operasional, Pemko Padang optimistis bisa meraih hasil maksimal dalam penilaian Adipura. Lebih jauh, pemerintah berharap gerakan monitoring ini bisa menumbuhkan budaya bersih dan tertib sampah yang berkelanjutan di kalangan masyarakat. (*)