“Semoga almarhumah husnul khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kesabaran. Musibah ini adalah takdir Allah yang maha kuasa,” ujar Zalmadi kepada Scientia.
Meski demikian, ia menyoroti kelalaian PT KAI yang dinilai kurang memperhatikan aspek keselamatan di perlintasan kereta api. Menurutnya, kejadian ini harus menjadi evaluasi serius agar tidak terulang kembali.
“Kami sangat menyayangkan masih banyak perlintasan yang tidak dilengkapi fasilitas standar keselamatan. Demi melindungi masyarakat, PT KAI perlu segera melengkapi palang pintu atau mencari solusi alternatif di setiap perlintasan,” tegasnya.
Zalmadi menambahkan, langkah preventif sangat penting untuk menekan angka kecelakaan di jalur kereta api. Ia mendorong semua pihak, terutama PT KAI, agar menjadikan tragedi ini sebagai pelajaran berharga sekaligus momentum untuk berbenah.
“Harapan kita, kejadian ini benar-benar menjadi perhatian serius. Jangan ada lagi korban di perlintasan yang sebenarnya bisa diantisipasi,” pungkasnya.(yrp)