Dharmasraya, Scientia.id – Akademisi Universitas Andalas (UNAND) dan pemerhati budaya, Prof. Pramono, menegaskan bahwa integritas adalah senjata utama para pendiri bangsa yang saat ini sulit ditemukan pada pemimpin.
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara refleksi HUT ke-80 RI yang digelar Padang TV, Senin (18/8/2025) malam, bertema “HUT ke-80 RI: Bung Hatta dan Perlawanan Abadi Terhadap Korupsi.”
Menurut Guru Besar Kajian Manuskrip UNAND itu, sosok Bung Hatta menjadi contoh relevan untuk kondisi bangsa sekarang. Ia menekankan pentingnya keteladanan seorang pemimpin.
“Para pendiri bangsa seperti Bung Hatta, Agus Salim, dan Mohammad Natsir itu punya satu senjata yang hari ini sulit ditemukan, yaitu integritas,” tegas Prof. Pramono.
Pramono menjelaskan, integritas tidak datang secara instan, melainkan dibentuk sejak dini dari lingkungan keluarga, pendidikan, dan nilai moral. Ia mencontohkan Bung Hatta yang lahir dari keluarga ulama dan bangsawan religius, serta ditempa pendidikan surau.
Selain itu, ia menyoroti sisi pribadi Bung Hatta yang lembut namun teguh pada prinsip. Bahkan setelah mundur dari jabatan Wakil Presiden, Hatta tetap konsisten mengkritisi pemerintah melalui tulisan-tulisannya, meski harus berhadapan dengan pemberedelan pers oleh Presiden Soekarno.
Lebih lanjut, Pramono menyebut keteladanan Hatta dapat dijadikan model untuk melahirkan generasi baru yang berintegritas. Menurutnya, hal itu hanya mungkin lahir dari keluarga yang bersih dari praktik korupsi.
“Tidak mungkin sosok seperti Hatta lahir dari keluarga yang koruptif. Dari keluarga yang jujur, religius, dekat dengan pendidikan, itulah yang bisa melahirkan Hatta-Hatta baru untuk bangsa ini,” jelasnya.
Baca Juga: Kaji Peran Perempuan dalam Pembangunan, Tim Ahli DPRD Sumbar Hadirkan Akademisi FISIP Unand
Menutup pernyataannya, putra Dharmasraya itu mengingatkan bahwa bangsa ini membutuhkan pemimpin yang tidak hanya pandai berpidato soal anti-korupsi, melainkan benar-benar menunjukkan integritas dalam sikap dan perilaku sehari-hari. (tnl)