
Pasaman Barat, Scientia.id – Senin, 11 Agustus 2025, halaman Kantor Wali Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) menjadi pusat kemeriahan. Pagi itu, aroma santan dan rempah menyeruak di udara, berpadu dengan tawa riang warga yang berkumpul dari tiga jorong. Mereka datang bukan sekadar untuk bersua, tetapi untuk merayakan Festival Literasi Kajai 2025, sebuah perhelatan yang memadukan budaya, seni, dan semangat literasi dalam satu panggung kebersamaan.
Perayaan dimulai dengan lomba memasak makanan khas Kajai, gulai lingkitang dan samba korambie, yang langsung memikat perhatian. Acara dibuka secara simbolis lewat pemotongan kelapa dan lingkitang, diiringi tepuk tangan meriah para penonton.
“Literasi bukan hanya soal membaca buku, tapi membaca dunia,” ucap Sultan Chairuman Yahya, Ketua KKN Tematik Literasi Unand, saat memberi sambutan di hadapan ratusan warga.
Festival ini merupakan gagasan KKN Tematik Literasi Unand bersama pembimbing KKN sekaligus Kepala Perpustakaan Nagari Kajai, Fero Andika, yang sejak awal KKN (7 Juli 2025) mengajak seluruh unsur di nagari untuk bergotong royong.

Dukungan mengalir dari Perpusnas RI, Pj. Wali Nagari Kajai, Ketua TP PKK Nagari Kajai, perangkat nagari, tokoh masyarakat, pemuda, hingga KKN reguler Unand. Tak kurang dari 400 orang hadir memeriahkan acara, menjadi bukti nyata bahwa Kajai memiliki semangat kebersamaan yang kuat.
Setelah lomba memasak yang diikuti 15 tim dari tiga jorong, acara berlanjut dengan momen penting: Re-Opening Perpustakaan Nagari Kajai.
Peresmian dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Pasaman Barat, Muharram, disaksikan oleh pejabat daerah dan tamu undangan, di antaranya sekretaris Dinas Pendidikan Pasaman Barat, Forum Penggiat Literasi Pasaman Barat, Camat Talamau, Kepala Puskesmas, Ketua Bamus, kepala sekolah, serta kepala perpustakaan dan TBM yang ada di Pasaman Barat. Perpustakaan ini diharapkan menjadi pusat pembelajaran dan ruang kreativitas masyarakat, terutama generasi muda.
Apresiasi untuk Kreativitas Warga
Festival Literasi Kajai juga menjadi ajang penganugerahan bagi para pemenang lomba yang telah dilaksanakan sebelumnya, seperti lomba mewarnai tingkat TK, lomba baca puisi tingkat SD, dan lomba menulis cerita berbasis buku bacaan tingkat SMP. Sekitar 100 peserta dari Nagari Kajai dan Kajai Selatan menerima penghargaan atas kreativitas dan usaha mereka.
Sore hingga malam hari, lapangan di depan kantor wali nagari dipenuhi warga untuk menyaksikan lomba karaoke lagu Minang tingkat umum yang diikuti lebih dari 40 peserta. Selain menghibur, kegiatan ini menjadi bentuk literasi budaya yang menjaga warisan seni musik daerah.

Festival Literasi Kajai 2025 membuktikan bahwa literasi dapat tumbuh di tengah masyarakat, bukan hanya di dalam buku, tetapi juga di dapur tradisional, di panggung seni, dan di ruang kebersamaan. Di Kajai, literasi adalah kehidupan itu sendiri.
Menutup rangkaian acara, Fero Andika, selaku pembimbing KKN sekaligus Kepala Perpustakaan Nagari Kajai, menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya kepada seluruh mahasiswa.
“Saya sangat berterima kasih atas dedikasi, waktu, dan tenaga yang telah kalian berikan untuk nagari ini. Banyak yang sudah kalian tinggalkan sebagai jejak kebaikan, dari program literasi hingga penguatan budaya. Jujur, ada rasa sedih karena tinggal seminggu lagi kalian akan kembali ke kampus. Tapi yakinlah, apa yang kalian tanam di sini akan terus tumbuh, dan masyarakat Kajai akan selalu mengingat jasa kalian,” pungkasnya dengan penuh haru.
Penulis
Sultan Chairuman Yahya