Bukittinggi, Scientia.id – Pemerintah Kota Bukittinggi mengikuti kegiatan Dialog Kota Kreatif bersama Indonesia Creative Cities Network (ICCN) dan jejaring pelaku kreatif dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini berlangsung di Aula Balai Kota Bukittinggi pada Senin, 4 Agustus 2025.
Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi ICCN dan Bukittinggi Creative Network (BCN) yang telah memberi inspirasi besar dalam mendorong perkembangan ekosistem kreatif di daerah.
“Semoga dalam waktu dekat, Bukittinggi juga bisa resmi ditetapkan sebagai kota kreatif. Kami optimis, melalui proses dan komitmen yang kuat, hal ini akan terwujud. Tentunya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk ICCN dan BCN sendiri,” ujar Ibnu Asis.
Ia menyebut, potensi kreativitas Bukittinggi sangat besar, khususnya di sektor sejarah, kuliner, dan warisan budaya. Talenta lokal yang beragam menjadi modal utama dalam mewujudkan Bukittinggi sebagai kota kreatif yang diakui secara nasional.
“Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh pihak, agar mimpi dan ide-ide kreatif ini bisa menjadi bagian nyata dari identitas Kota Bukittinggi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ibnu Asis menyampaikan bahwa Wali Kota Bukittinggi memiliki visi besar untuk menjadikan Bukittinggi sebagai Kota Perjuangan, mengingat peran historis kota ini dalam sejarah Indonesia.
“Banyak sejarah yang lahir dari Bukittinggi, yang bisa dituliskan dengan tinta emas sebagai bagian perjuangan kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.
Sebagai catatan sejarah penting, setelah proklamasi kemerdekaan, Bukittinggi pernah menjadi pusat Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dari 1 Desember 1948 hingga 1 Juli 1949. Semangat inilah yang menurutnya menjadi fondasi kuat untuk membangun identitas kota ke depan.
“Kita jadikan identitas kota ini bukan hanya sebagai kota kreatif, tapi juga kota perjuangan berlandaskan nilai sejarah, budaya, dan semangat masyarakatnya,” tegasnya.
Baca Juga: Kepala Sekolah se-Sumbar Ikuti Workshop Mutu Pendidikan di Bukittinggi
Kegiatan dialog ini diikuti berbagai jejaring kreatif dari sejumlah daerah, antara lain ICCN Pontianak, ICN Ternate, Semanggi Tangerang, Kolektif Semarang Serasi, ICN Tangerang Selatan, Tangsel Creative Foundation, Kanot Bu Aceh, Maluku Creative Forum, Sultra Creative Forum, Jakarta Utara Kreatif, serta penggiat kreatif lokal dari Bukittinggi Creative Network. (*)