Padang, Scientia.id – Meningkatnya masalah persoalan sosial di Sumatera Barat (Sumbar) menjadi perhatian serius anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Fraksi PKB, Donizar. Ia menilai, berbagai peristiwa tragis yang muncul belakangan ini hanyalah puncak gunung es dari persoalan sosial yang lebih dalam.
“Ini bukan sekedar soal satu dua kasus, tapi ini alarm buat kita sedang menghadapi krisis pendampingan sosial dan psikologis yang serius di Sumatera Barat,” ujar Donizar, Senin (28/7).
Menurut Donizar, kombinasi persoalan keluarga, tekanan ekonomi, dan minimnya layanan kesehatan jiwa ibarat bom waktu yang siap meledak. Dampaknya paling dirasakan oleh kelompok rentan, terutama perempuan muda dan ibu rumah tangga.
Ia mendorong pemerintah provinsi mengambil kebijakan proaktif yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, hingga aparatur nagari, agar masyarakat memperoleh pendampingan emosional dan solusi nyata.
“Kita tidak bisa menutup mata bila banyak warga duduk dengan tekanan hebat tanpa tahu harus mengadu kemana. Akhirnya, ketika konflik rumah tangga ke masalah ekonomi datang, mereka memilih jalan sunyi,” ungkapnya.
Donizar menegaskan, pemerintah daerah tidak boleh hanya bersikap reaktif setelah kasus terjadi. Menurutnya, konseling gratis dan kampanye kesehatan jiwa perlu digencarkan serta dijalankan secara berkesinambungan.
“Pemerintah harus stabil di tengah persoalan sosial ini. Jangan hanya datang setelah korban jatuh. Kita butuh sistem yang bisa mencegah, bukan sekedar menyesal,” tegasnya.
Ia menambahkan, kondisi pasca pandemi dan krisis ekonomi membuat masyarakat semakin membutuhkan ruang aman untuk menyampaikan beban pikiran, baik secara sosial maupun psikologis.
Baca Juga: Sumbar Darurat Narkoba, Donizar Soroti Kegagalan Sosial dan Desak Aksi Kolektif
“Jangan sampai kita menjadi masyarakat yang terbiasa melihat penderitaan orang lain sebagai berita biasa. Setiap kasus tragedi seharusnya menjadi cerminan bagi kita semua,” tutup Donizar. (Tmi)