PADANG, Scientia – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah melaksanakan sebanyak 1.876 operasi seluruh Indonesia dalam kurun waktu Januari – September 2024.
Pernyataan disampaikan oleh Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Kusworo pada Simulasi Latihan Gabungan Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Megathrus di Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (31/10).
“Dengan hasil 33.289 korban korban selamat, 1.406 korban meninggal dunia, dan 374 orang dinyatakan hilang,” kata Kusworo dalam sambutannya.
Ia mengungkapkan, khusus di Kantor SAR Padang sepanjang tahun 2024 telah melakukan operasi sebanyak 54, dengan rincian 1.495 orang selamat, 133 meninggal dunia, dan 22 orang dinyatakan hilang.
“Tentu ini dilakukan dengan upaya-upaya prefentif maupun respon tanggap darurat dengan cermat, aman, terukur, terpadu dengan pelayan aksi cepat,” lanjutnya.
Langkah yang dilakukan dengan memelihara mitigasi kesiapsiagaan secara bersama pemerintah dengan seluruh komponen masyarakat. Setiap operasi dilakukan tim SAR yang teruji dan tangguh di lapangan.
Dalam upaya mitigasi pencegahan dan kesiapsiagaan, Basarnas juga melakukan program potensi dan pemberdayaan masyarakat tentang SAR di wilayah-wilayah rawan bencana.
“Program ini bertujuan memberikan edukasi tentang SAR dan keselamatan serta mampu melaksanakan evakuasi mandiri saat terjadi kondisi darurat,” ujar Kusworo.
Simulasi Latihan Gabungan Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Megathrus Mentawai ini, dilaksanakan di Komplek Balaikota Padang, Aie Pacah, Jalan Bypass, Kecamatan Koto Tangah.
Latihan ini dalam rangka meningkatkankesiapsiagaan menghadapi megathrust di segmen Mentawai-Siberut-Pagai. Latihan ini penting dilakukan sebagai upaya mitigasi dalam menghadapi potensi ancaman bencana di Sumbar.
“Simulasi latihan gabungan ini menjadi momentum penting untuk mengasah dan memperkuat kesiapsiagaan,” ucap Plt Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy dalam sambutannya saat itu.*