Jumat, 17/10/25 | 04:44 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home Unes

Batik, Hati, dan Komunikasi: Pengalaman Bersama Teman Tuli

Minggu, 26/5/24 | 11:29 WIB

Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)

 

Dalam beberapa hari lalu, saya mendapat kesempatan untuk terlibat dalam pelatihan membatik. Sebenarnya kegiatan pelatihan membatik bukan hal baru, karena dalam dua tahun terakhir saya sering terlibat dalam kegiatan serupa. Kebetulan tempat saya berkegiatan, lembaga SURI (Surau Intellectual for Conservation) memperoleh program Danaindonesiana untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.

Menariknya, pelatihan membatik yang diselenggarakan oleh lembaga SURI selalu menggunakan motif-motif dari pengembangan iluminasi manuskrip Minangkabau. Namun, untuk pelatihan yang baru dilaksanakan ini kami melibatkan teman-teman penyandang disabilitas tunarungu. Tentu saja, hal ini menjadi pengalaman yang unik dan pertama bagi saya.

BACAJUGA

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB
Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pilihan dan Segala yang Beda-Beda Tipis

Minggu, 28/9/25 | 21:25 WIB

Pengalaman pelatihan itu mengajarkan saya banyak hal. Hal paling berkesan bagi saya bahwa komunikasi bukan hanya tetang suara, tetapi juga tentang hati yang terbuka. Saya menyadari bahwa setiap individu memiliki keunikan dan kekuatan tersendiri, yang dapat bersinar jika diberi kesempatan.

Lebih dari sekadar pelatihan membatik, pengalaman ini adalah tentang menghargai perbedaan dan menemukan keindahan dalam setiap langkah yang kita ambil bersama. Namun di balik kebersamaan dalam pelatihan itu, ada hal yang membuat saya tertegun tentang persitilahan yang sering digunakan, tunarungu atau difabel rungu.

Melalui Juru Bahasa Isyarat (JBI) yang mendampingi kegiatan ini, ia mengatakan bahwa teman-teman penyandang difabel rungu lebih suka dipanggil dengan sebutan Teman Tuli. Bagi mereka istilah tunarungu/difabel rungu dipahami memiliki konotasi negatif. Penjelasan dari JBI, tunarungu dimaknai sebagai penyakit atau istilah dalam dunia medis.

Istilah Teman Tuli (mengunakan kapital T) lebih disukai bagi mereka karena dimaknai sebagai identitas. Sejak itu, saya selalu menggunakan istilah Teman Tuli saat berkomunikasi dengan mereka (sering dibantu dengan Juru Bahasa Isyarat).

Pengalaman ini telah membuka hati dan pikiran saya. Dalam setiap gerakan tangan, senyuman, dan tatapan mata, saya menemukan keindahan yang begitu murni dari komunikasi tanpa suara. Menghargai perbedaan bukanlah sekadar menerima keberadaan mereka, tetapi juga merangkul dan memperlakukan mereka sebagai bagian integral dari kehidupan kita.

Teman Tuli telah mengajarkan saya bahwa setiap individu memiliki cara unik untuk berinteraksi dengan dunia. Dalam keberagaman inilah letak kekuatan sejati kita sebagai masyarakat. Saya merasa terhormat bisa berbagi waktu dan ruang dengan mereka, belajar tidak hanya tentang seni membatik, tetapi juga tentang seni berkomunikasi dan menghargai setiap langkah kecil dalam perjalanan hidup.

Pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan saya tentang batik, tetapi juga memperdalam pemahaman saya tentang arti kebersamaan dan saling menghormati. Semoga kisah ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu membuka hati dan pikiran, menerima setiap individu apa adanya, dan menyadari bahwa di balik setiap perbedaan, terdapat keindahan yang menunggu untuk ditemukan.

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Cerpen “Buah Cinta Si Qomar” Karya Hayat Mardhotillah dan Ulasannya oleh Azwar

Berita Sesudah

Susyi, Kimci, Piza, dan Kuliner Khas dari Negara Lain

Berita Terkait

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Entah mengapa, hari itu saya hanya ingin mendengarkan satu lagu. Satu lagu saja! Padahal...

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Ada satu fenomena unik yang saya kira hampir semua kita pernah...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pilihan dan Segala yang Beda-Beda Tipis

Minggu, 28/9/25 | 21:25 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang ungkapan “beda-beda tipis” atau “sebelas dua belas”. Ternyata, maknanya...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Beda-Beda Tipis, Hidup Tetap Manis

Minggu, 21/9/25 | 19:27 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Pernahkah mengalami kebingungan saat membeli pakaian? Misalnya, dihadapankan pada dua kemeja berwarna biru tua...

Suatu Hari di Sekolah

Antara Deadline dan Bedcover

Minggu, 14/9/25 | 18:56 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Seorang bos Yakuza pensiun, lalu ia memutuskan untuk menjadi bapak rumah...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Harmoni dalam Kata: Mantra sebagai Representasi Kearifan Lokal

Minggu, 07/9/25 | 15:34 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Mantra merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun...

Berita Sesudah
Kata “dalem“ dan Pronomina Serapan dalam Bahasa Indonesia

Susyi, Kimci, Piza, dan Kuliner Khas dari Negara Lain

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seminar Ekonomi UNP Dorong Mahasiswa Jadi Penggerak Ekonomi Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Job Fair 2025 UNP Hadirkan Puluhan Perusahaan Ternama, Buka Peluang Karier bagi Lulusan Muda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Se Indonesia, seIndonesia, atau se-Indonesia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Solok Hentikan Sementara Kegiatan Wisata Glamping Lakeside Alahan Panjang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024