Oleh: Elly Delfia
(Dosen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)
Pada destinasi kali ini kita akan mengulik kisah jalan-jalan di Pasar Nampodong, Kota Busan, Korea Selatan. Berbagai hal yang memanjakan mata tersedia di pasar yang terletak di Distrik Jung ini. Jika ada kesempatan datang ke Busan, sahabat jangan lupa berkunjung ke pasar yang membentang di sepanjang Nampo Street ini. Pasar tersebut mirip dengan Pasar Myeongdong di Kota Seoul yang menjual aneka jajanan, makanan, pakaian, dan kosmetik. Pasar ini juga menjadi salah satu destinasi bagi pengunjung yang menyukai wisata belanja.
Saya pertama menjejakkan kaki di Pasar Nampodong sekitar bulan Maret awal musim semi tahun 2015. Saat itu, seorang teman baik mengajak saya yang baru tiba di Negeri Ginseng jalan-jalan ke pasar itu. Alangkah senang hati melihat banyak hal yang memanjakan mata. Sepanjang jalan di Pasar Nampodong terdapat beberapa patung sebagai hiasan. Patung-patung itu merupakan spot foto yang menarik bagi para pengunjung yang datang ke sana. Ada salah satu patung yang membuat saya terkesan. Patung itu mengacungkan tangan sembari tersenyum lebar dan siap untuk bersalaman. Saya turut berfoto di sana sambil menyalami patung itu. Senyum dibibirnya seakan menyambut saya dengan ramah. Bertahun-tahun setelah hidup di sana, saya tahu senyum itu adalah simbol keramahan dan kehangatan warga Kota Busan yang hidup di pesisir pantai yang penuh dinamika.
Selain patung yang ramah itu, di sana juga terdapat jajanan jalanan (street food) khas Korea juga amat banyak dan menggiurkan, seperti tteobokki, odeng (eomuk), mandu, bungeo-ppang, gimbab, dan juga aneka macam tteok (kue beras) kue tradisional Korea. Selain itu, beragam jenis restoran Korea yang menjual aneka kuliner khas negara itu, seperti sundubu jjigae (sup tahu), bulgogi (daging sapi Korea), samgyetang (sup ayam) yang menggugah selera hingga nasi goreng khas Korea, dalkkalbi dengan berbagai toping juga tidak sulit ditemukan di pasar ini.
Beberapa restoran asing, seperti restoran India yang menjual aneka makanan India, nasi biryani, roti cane, kare kambing, masala, dan lain-lainnya serta restoran Indonesia yang menjual aneka masakan Indonesia, seperti bakso, nasi pecel ayam, mie ayam, dan nasi rendang juga ada di sini. Selain itu, kafe-kafe untuk bersantai yang menyuguhkan aneka minuman kopi, teh, dan aneka dessert juga tersedia di pasar ini. Jika berkunjung ke Pasar Nampodong, pengunjung tidak perlu khawatir soal makanan. Hanya saja bagi pengunjung muslim harus berhati-hati dalam memilih makanan yang halal.
Selain menjual aneka makanan, pasar ini tentu juga menjadi tujuan yang tepat ketika kita hendak mencari oleh-oleh khas Korea, seperti hanbok, pakaian tradisional Korea, gantungan kunci, pernak-pernik dan poster k-pop dan k-drama, aneka oleh-oleh camilan, seperti rumput laut, coklat khas Jeju, permen Korea, dan kue kering lainnya. Di sana juga dijual aneka jenis pajangan porselen dengan berbagai bentuk miniatur Kota Busan, Busan Tower, patung porselen mini dengan pakaian tradisional Korea, dan lain-lain.
Yang paling unik dari Pasar Nampodong adalah pasar ini merupakan gabungan dari pasar tradisional dan modern. Di sini terdapat banyak toko-toko modern yang menjual barang bermerek, seperti sepatu dengan merek Nike, Adidas, Reebok, dan lain-lain. Toko pakaian, seperti Uniqlo, H & M, Zara, dan merek lain yang digandrungi para penggemar fashion juga ada di sini. Di sepanjang Nampo Street terdapat deretan toko kosmetik dengan berbagai merek yang disenangi oleh para pengunjung wanita. Pasar Nampodong juga tempat berburu kosmetik bagus dengan harga yang terjangkau.
Kemudian, Pasar Nampodong juga adalah salah satu pasar serba ada atau pasar raya atau pasar induk yang ada di Kota Busan. Di dalam Pasar Nampodong terdapat sebuah pasar lain yang bernama Gukje Sijang. Gukje dalam bahasa Korea artinya ‘internasional’ dan Sijang artinya ‘pasar’. Pasar ini menjual barang-barang internasional yang berasal dari dalam dan luar negeri Korea Selatan, termasuk barang-barang antik.
Para pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai macam atraksi seni jalanan (street art) yang memenuhi jalanan Pasar Nampodong pada sore hingga malam hari. Pertunjukkan seni musik jalanan, gitar akustik, sulap, pantomim, dan atraksi seni menarik lain dapat disaksikan di sepanjang jalan Pasar Nampodong yang gemerlap oleh cahaya lampu di malam hari. Beberapa penginapan dan hotel-hotel mewah juga ada di sekitar Pasar Nampodong. Pengunjung yang ingin menikmati suasana malam di Pasar Nampodong tidak perlu khawatir soal penginapan.
Di tengah-tengah Pasar Nampodong, ada tangga yang menuju bukit yang dapat membawa kita menuju Busan Tower. Pemandangan dari bukit tersebut sungguh indah dan menakjubkan. Dari Busan Tower kita bisa menyaksikan Pasar Nampodong dari ketinggian. Kita juga dapat menyaksikan pelabuhan dan Pasar Ikan Jagalchi yang ramai oleh kapal-kapal besar yang sedang bersandar di dermaga. Pasar Jagalchi hanya berjarak satu stasiun dari Pasar Nampodong. Pasar ini menjual aneka makanan laut, seperti kerang-kerangan, belut laut yang kaya gizi, dan bermacam-macam jenis ikan. Dari Pasar Nampodong, pengunjung bisa berjalan kaki menuju Pasar Jagalchi. Itu bukan jarak yang jauh karena di Korea Selatan orang-orang terbiasa berjalan kaki.
Selain itu, kita juga dapat menyaksikan Lotte Departement Store Gwangbok yang berdiri megah di hadapan Pasar Nampodong. Dari atas perbukitan Busan Tower ataupun dari atas menaranya, semuanya terlihat sungguh menawan hati. Lotte Gwangbok merupakan sebuah pasar modern yang superlengkap. Tempat itu terkenal dengan pertunjukkan air yang menari meliuk-liuk diikuti irama musik. Pertunjukkan yang bernama Lotte World Musical Fountain biasanya disaksikan oleh ribuan pengunjung setiap hari. Para pengunjung memadati Lotte untuk menyaksikan air menari dan merasakan sensasi percikan dari air menari tersebut mengenai wajah mereka. Saya pernah menjadi salah satu pengunjung yang bergembira saat menyaksikan pertunjukkan air menari (dancing water) di Lotte tersebut.
Lalu bagaimana caranya untuk sampai ke Pasar Nampodong? Pengunjung bisa naik bus, naik mobil pribadi, dan juga bisa jihacol atau kereta bawah tanah dengan tarif 1300 won per sekali jalan. Pasar Nampodong berada di jalur satu atau jalur oranye. Setelah berada di kereta bawah tanah jalur oranye, nanti pengunjung bisa turun di Stasiun Nampo. Ketika turun, pengunjung akan langsung disambut oleh Nampodong Underground atau pasar bawah tanah Nampodong yang juga ramai oleh pengunjung dan orang-orang yang berjualan aneka jenis pakaian, tas, sepatu, makanan, minuman, kosmetik, hingga peralatan elektronik seperti ponsel dan aksesoris lainnya. Tempat yang memanjakan mata ini tentu menyenangkan untuk dikunjungi sebagai salah satu destinasi wisata belanja karena harga yang ditawarkan lumayan murah-murah.
Hal menarik lain yang ada di Pasar Nampodong adalah keberadaan Nampodong BIFF Square sebagai tempat Busan International Film Festival (BIFF) dihelat setiap tahunnya. BIFF Square terletak tepat di salah satu jalan masuk Pasar Nampodong. Di BIFF Square ini Festival Film Internasional Busan diadakan pada bulan September hingga Oktober setiap tahun untuk mempromosikan wisata Kota Busan dan Korea Selatan. Pada waktu tersebut, para artis, penonton, dan penggiat film internasional dari berbagai negara berkumpul di sana. Momen tersebut juga menarik untuk dijadikan sebagai tujuan wisata, tepatnya wisata seni dan perfilman. Demikian kisah jalan-jalan di Pasar Nampodong kali ini. Semoga bermanfaat.
Discussion about this post