Padang, Scientia – Upaya percepatan penanganan dampak bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat mulai menunjukkan langkah nyata. Pemerintah Provinsi Sumbar memberangkatkan 100 relawan kebencanaan untuk membantu warga membersihkan rumah-rumah yang terendam banjir. Aksi perdana berlangsung di Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Rabu (03/12).
Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, mengatakan pembentukan relawan dari unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini merupakan tindak lanjut arahan Gubernur Sumbar. Setiap OPD diminta mengirimkan lima orang untuk bergabung dalam relawan dan terjun langsung membantu masyarakat.
“Relawan ini berjumlah 100 orang dari berbagai OPD. Mulai hari ini mereka turun membersihkan rumah-rumah warga yang terdampak,” ujar Arry usai memimpin apel pelepasan relawan di halaman Kantor Gubernur.
Ia menjelaskan, lokasi pertama yang menjadi fokus adalah Kota Padang, khususnya kawasan yang paling parah terdampak banjir. Setelah penanganan di Padang selesai, relawan akan digeser ke kabupaten/kota lain yang juga mengalami kerusakan akibat bencana.
“Tahap awal ini kita fokuskan di Padang. Setelah tuntas, baru kita arahkan ke daerah lain sesuai kebutuhan,” tambahnya.
Arry menyebut masa tugas relawan akan menyesuaikan dengan status tanggap darurat bencana yang ditetapkan Pemerintah Provinsi. Jika situasi masih memerlukan tenaga tambahan, masa tugas para relawan dapat diperpanjang.
Aksi gotong royong di Gurun Laweh menjadi gambaran awal keterlibatan aktif aparatur pemerintah dalam membantu meringankan beban warga. Lumpur dan sisa material banjir yang menumpuk di rumah-rumah warga mulai dibersihkan bersama-sama oleh para relawan.
Apel pelepasan relawan itu juga dihadiri sejumlah pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Pemprov Sumbar, di antaranya Asisten Administrasi Umum Medi Iswandi, Asisten Pemerintahan dan Kesra Ahmad Zakri, Kepala Biro Kesra Al Amin, serta Kepala Biro Administrasi Pembangunan Ria Wijayanti.(Adpsb)









