Dalam pertemuan tersebut, Donizar memberikan apresiasi kepada SMKN 1 Lubuk Sikaping yang berhasil meraih dana revitalisasi terbesar di antara seluruh SMK di Sumatera Barat, dengan total nilai Rp2.2 miliar lebih. Menurutnya, capaian ini menunjukkan kepercayaan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan terhadap kapasitas sekolah dalam mengelola pendidikan vokasi.
“SMKN 1 Lubuk Sikaping sudah membuktikan komitmen dan kemampuan manajemennya. Sekarang yang paling penting adalah bagaimana dana sebesar ini benar-benar digunakan untuk meningkatkan kenyamanan, mutu pembelajaran, dan relevansi dengan kebutuhan industri,” ujar Donizar.
Bantuan revitalisasi tersebut dialokasikan untuk beberapa keperluan penting. Di anratanya rehabilitasi labor komputer Gedung B. rehabilitasi ruang kelas Gedung C dan Gedung D, rehabilitasi ruang praktik Manajemen Layanan Bisnis, dan pembangunan ruang praktik Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).
Donizar menegaskan bahwa pembangunan fisik hanyalah satu sisi dari revitalisasi. Yang lebih penting adalah bagaimana fasilitas baru itu dapat menciptakan ekosistem belajar yang produktif dan relevan dengan dunia kerja.
“Revitalisasi bukan sekadar membangun gedung. Ini tentang membangun generasi yang siap menghadapi tantangan industri modern, terutama di bidang digital dan teknologi,” ujarnya.
Lebih jauh, Donizar menilai pendidikan vokasi memiliki peran strategis dalam menggerakkan ekonomi daerah. Dengan dukungan fasilitas dan kurikulum yang sesuai kebutuhan industri, SMK dapat menjadi pilar penggerak kemandirian ekonomi lokal.
“Kita ingin lulusan SMK tidak hanya siap kerja, tapi juga mampu membuka usaha sendiri. Ini bagian dari upaya menurunkan angka pengangguran dan mendorong kemandirian ekonomi di Pasaman,” ungkapnya.
Menurutnya, DPRD Sumbar berkomitmen untuk terus mengawal pelaksanaan program revitalisasi pendidikan agar berjalan efektif dan akuntabel. Pendidikan, kata Donizar, adalah investasi jangka panjang yang harus dikelola dengan tanggung jawab penuh.
Donizar berharap, SMKN 1 Lubuksikaping dapat menjadi model sekolah vokasi unggulan di Sumatera Barat. Sekolah yang tidak hanya unggul secara fasilitas, tetapi juga dalam hal manajemen, kolaborasi dengan industri, dan pembentukan karakter siswa.
“Saya yakin, dengan dukungan semua pihak, SMKN 1 Lubuksikaping bisa menjadi contoh bagaimana pendidikan vokasi melahirkan generasi terampil, kreatif, dan berdaya saing,” tutupnya.(yrp)