![Anggota DPRD Sumbar, Donizar. [foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/09/Screenshot_2025-08-31-21-51-25-44_1c337646f29875672b5a61192b9010f92.jpg)
Pasaman Barat, Scientia – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah meresmikan pengeboran perdana sumur panas bumi BNJ-1 PSPE Bonjol milik PT Medco Power Indonesia di Kabupaten Pasaman Barat, Kamis (11/9/2025). Peresmian ini ditandai dengan pemukulan gong yang disaksikan Bupati Pasaman Barat, jajaran Forkopimda, serta para undangan.
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi menegaskan komitmen menjadikan Sumbar sebagai green province. Saat ini, kontribusi energi terbarukan di Sumbar sudah mencapai 30,9 persen, dan terus dikembangkan melalui panas bumi, tenaga surya, serta PLTMH. Ia juga mengajak dukungan DPRD dan masyarakat agar proyek panas bumi Bonjol berjalan berkelanjutan serta memberi manfaat luas.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Sumbar Fraksi PKB yang juga anggota Komisi V, Donizar, menilai proyek panas bumi Bonjol merupakan langkah strategis untuk mewujudkan energi bersih sekaligus motor pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Panas bumi Bonjol bukan hanya soal energi terbarukan, tetapi juga kesempatan bagi masyarakat Pasaman Barat untuk merasakan manfaat nyata. Mulai dari lapangan kerja, peningkatan infrastruktur, hingga program sosial yang disiapkan perusahaan,” ujar Donizar.
Menurutnya, Sumbar memiliki potensi panas bumi hingga 1.600 MW di 22 titik, namun yang baru terpasang sekitar 85 MW di Solok Selatan. Karena itu, ia mendorong agar pemerintah daerah serius mengawal investasi ini, memastikan keterlibatan pekerja lokal, serta adanya transfer teknologi untuk SDM daerah.
Donizar menegaskan, kehadiran Medco Power Indonesia di Bonjol harus benar-benar memberi dampak positif. Bukan hanya dari sisi produksi energi bersih, tapi juga kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Kami di DPRD akan terus mengawasi agar proyek ini tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga adil. Masyarakat harus menjadi bagian dari keuntungan pembangunan energi bersih ini,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan Kementerian ESDM, Rizky Chandra Adrianto, menyebut panas bumi sebagai energi ramah lingkungan yang menopang target 40 persen bauran energi terbarukan nasional. Hal senada disampaikan Bupati Pasaman Barat, Welly Suhery, yang menilai proyek ini membawa banyak manfaat, mulai dari pembukaan lapangan kerja, pembangunan infrastruktur, hingga peningkatan kapasitas masyarakat.
Direktur Utama PT Medco Power Indonesia, Eka Satria, menegaskan komitmen menjaga keselamatan kerja dan membangun hubungan harmonis dengan masyarakat. Ia juga menyebut ratusan pekerja lokal dilibatkan, serta berbagai program sosial akan disiapkan.
Proyek panas bumi Bonjol telah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional. Bagi Donizar, hal ini adalah tonggak baru bagi Sumbar untuk mewujudkan daerah yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan dengan energi bersih.
“Kalau dikelola dengan baik, Bonjol bisa menjadi contoh sukses bagaimana energi terbarukan mendukung pembangunan berkeadilan dan berkelanjutan,” tutup Donizar