![Gubernur Sumbar beserta rombongan datangi Kementerian Partanian.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/09/IMG-20250911-WA0003.jpg)
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Mahyeldi didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Sumbar, Adib Alfikri; Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumbar; Bupati Agam, Beni Warlis; Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis; Bupati Pesisir Selatan, Hendra Joni; serta Wakil Bupati Solok, Chandra.
Bantuan Bibit untuk Sumbar
Melalui skema Anggaran Belanja Tambahan (ABT), Sumbar mendapat bantuan bibit dari Kementerian Pertanian berupa:
- Bibit jagung untuk 5.000 hektare,
- Bibit kopi untuk 2.000 hektare,
- Bibit kelapa untuk 100 hektare.
Menteri Pertanian menegaskan, pelaksanaan program bantuan ini akan diawasi ketat. “Daerah yang tidak mampu mengelola dengan baik, tidak akan lagi menerima bantuan di tahun berikutnya. Saya juga berencana berkunjung ke Sumbar untuk melihat langsung hasilnya,” ujarnya.
Menurut Menteri Pertanian, bantuan ABT bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, memperkuat perekonomian masyarakat, sekaligus membuka peluang usaha baru di daerah. Ia juga mendorong kepala daerah di Sumbar agar aktif mencari peluang di kementerian/lembaga pusat serta mengembangkan pasar hasil pertanian, termasuk ekspor.
Hilirisasi Gambir Jadi Usulan Sumbar
Dalam kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi menyampaikan usulan strategis terkait hilirisasi gambir di Sumbar. Data BPS 2025 menunjukkan, tujuh kabupaten/kota di Sumbar merupakan sentra penghasil gambir terbesar di Indonesia, bahkan pemasok utama kebutuhan dunia, dengan produksi mencapai 26.912 ton pada 2024.
“Gambir merupakan potensi unggulan Sumbar. Jika hilirisasinya dikembangkan, nilai tambahnya bisa lebih besar bagi petani dan daerah,” kata Mahyeldi.
Komitmen Majukan Pertanian
Gubernur Mahyeldi menegaskan, pemerintah daerah bersama bupati dan wali kota se-Sumbar berkomitmen memacu produksi pertanian. Menurutnya, Sumbar sudah swasembada beras dan akan melanjutkan upaya pada komoditas lain seperti jagung, kelapa, kakao, dan kopi.
“Dengan dukungan pusat dan kerja sama daerah, kita berharap langkah ini bisa menurunkan angka kemiskinan di Sumbar,” tambah Mahyeldi.(Adpsb)

![Update sementara data korban bencana Hidrometeoroligi di Sumbar. Minggu, (30/11) pukul 09.00 WIB [foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/IMG-20251130-WA0008-120x86.jpg)



![Anggota DPRD Sumbar, Firdaus.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/09/IMG-20230522-WA0086_1-350x250.jpg)

![Jalan Water Front City di Desa Pasir Sunur pasca banjir. Minggu, (30/11) [foto : sci/yrp]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/1000760351-350x250.jpg)

![Kantor PDAM Kota Padang.[foto : net]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/07/FB_IMG_17535045128082-350x250.jpg)