
Jakarta, Scientia.id – Seorang mahasiswa berusia 19 tahun di Quanzhou, China, bernama Xiao Dong, mengalami kelumpuhan mendadak setelah terlalu sering menunduk menatap ponsel untuk bermain game dan media sosial.
Kondisi Xiao diperparah oleh pekerjaannya selama libur musim panas sebagai pencuci piring dan pembersih meja, yang membuatnya semakin sering menunduk. Akibat tekanan berlebih, pembuluh darah di dekat tulang belakangnya pecah dan membentuk gumpalan darah.
Menurut laporan Oddity Central, Xiao awalnya hanya merasakan mati rasa pada leher, lengan, dan kaki. Namun, pada akhir Juli, ia terbangun dalam keadaan tidak bisa merasakan apapun di bagian tubuh dari dada ke bawah.
Xiao segera dilarikan ke rumah sakit. Pemeriksaan menunjukkan adanya gumpalan darah besar di tulang belakang leher, tepat di segmen C4-T1, yang menekan sumsum tulang belakang. Dokter kemudian melakukan operasi darurat untuk mengangkat gumpalan tersebut.
“Posisi kepala yang menunduk terlalu lama telah merobek pembuluh darah abnormal di saluran tulang belakang pasien, sehingga memicu hematoma dan kelumpuhan akut,” jelas tim medis.
Beruntung, Xiao berhasil menjalani operasi dengan baik dan kini dapat kembali menggunakan anggota tubuhnya. Kondisinya berangsur pulih sepenuhnya.
Baca Juga: Cara Bijak Anak Gunakan HP, Orang Tua Perlu Tahu Ini
Para ahli medis mengingatkan, kebiasaan terlalu lama menundukkan kepala bisa menghambat sirkulasi darah dan menimbulkan berbagai gejala seperti sakit kepala, pusing, kelelahan, serta rasa baal di bahu, leher, dan lengan. Dalam kasus ekstrem, kondisi ini dapat berujung pada infark otak atau hemiplegia (kelumpuhan separuh tubuh). (*)








![Anggota DPRD Kota Padang, Yusri Latif. [foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/06/FB_IMG_1742013147944-75x75.jpg)
