Jakarta, Scientia.id – Guinness World Records resmi menobatkan Ethel Caterham, perempuan asal Hampshire, Inggris, sebagai orang tertua di dunia setelah pemegang rekor sebelumnya, Inah Canabarro, wafat awal tahun ini.
Caterham lahir pada 21 Agustus 1909, jauh sebelum Titanic tenggelam dan bahkan delapan tahun sebelum Revolusi Rusia. Sepanjang hidupnya, ia melewati dua perang dunia, enam raja Inggris, dan 27 perdana menteri—dari era Edwardian hingga era kecerdasan buatan sekarang.
Ditanya soal rahasia panjang umur, Caterham menanggapinya dengan santai:
“Jangan pernah berdebat dengan siapapun. Dengarkan saja, lalu lakukan apa yang kamu suka.”
Baginya, kunci hidup sehat bukan diet ketat atau olahraga ekstrem, melainkan menjaga ketenangan pikiran dan bebas dari stres. Para ahli kesehatan pun menegaskan stres kronis memang bisa merusak jantung dan otak.
Perjalanan hidup Caterham cukup berwarna. Di usia 18 tahun ia merantau ke India, lalu ikut suaminya, seorang mayor Angkatan Darat Inggris, bertugas ke Hong Kong dan Gibraltar. Di sana ia sempat membuka kelas bahasa Inggris dan kerajinan tangan untuk anak-anak.
Kini, meski suami dan kedua putrinya sudah tiada, Caterham masih dikelilingi cucu serta cicitnya. Bahkan di usia 111 tahun, ia pernah sembuh dari COVID-19.
Baca Juga: Negeri Petro Dolar, Antara Jargon Mentereng dan Kenyataan Pahit di Lembaran RPJMN
Guinness World Records menggambarkan hidup Caterham sebagai “bukti nyata ketahanan, semangat, dan kebijaksanaan.” (*)