Solok, Scientia – Di tengah ketatnya anggaran, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Solok justru tampil beda dengan gebrakan inovatif. Untuk pertama kalinya, Dispersip menggelar Pelatihan Affiliate Marketing yang menyasar masyarakat umum dan mahasiswa. Pelatihan ini jadi jawaban atas derasnya arus ekonomi digital yang kini banyak berputar lewat media sosial dan platform belanja online.
Bertempat di Aula Dispersip Koto Baru pada Kamis, 7 Agustus 2025, pelatihan ini mengusung tema yang menarik perhatian: “Banjir Saldo dari Mana Pun Tanpa Ribet”. Bukan sekadar slogan, tema ini mencerminkan semangat untuk membuka peluang ekonomi baru langsung dari HP, tanpa harus meninggalkan kampung halaman.
Plt. Kepala Bidang Pengelolaan Perpustakaan, Wilma Montezi, A.Md, mengatakan bahwa animo masyarakat sangat tinggi. “Baru sehari pendaftaran dibuka secara online, kuota langsung penuh. Ada 20 peserta dari masyarakat umum dan 10 lainnya dari mahasiswa magang serta internal,” ujarnya. Ia menambahkan, di zaman sekarang media sosial dan e-commerce sudah saling terhubung. Maka itu, literasi digital menjadi kebutuhan mendesak yang harus dijawab perpustakaan.
Kepala Dispersip Kabupaten Solok, Drs. Zulmarnus, juga menekankan pentingnya peran baru perpustakaan. “Perpustakaan sekarang bukan cuma tempat baca buku. Harus jadi ruang belajar teknologi dan inovasi. Kalau bukan kita yang mempersiapkan masyarakat menghadapi era digital, siapa lagi? Teknologi sudah pakai AI, literasi kita juga harus naik kelas,” tegasnya. Ia berharap pelatihan ini benar-benar memberi bekal nyata untuk peserta bisa menghasilkan uang dari rumah.
Sebagai pemateri, hadir Supri Ardi, S.Kom., M.I.Kom, Pranata Komputer dari Dinas Kominfo Solok yang juga aktif sebagai kreator konten dan pelaku affiliate marketing. Dalam sesi bertajuk “Cerdas Bermedia Sosial di Era 5.0” dan “Menghasilkan Uang dari Affiliate”, Supri membagikan strategi membangun konten yang konsisten, berkualitas, dan bisa dipercaya audiens.
Salah satu peserta, Silvilestari, mengaku sangat terbantu. “Terima kasih kepada Dispersip dan pemateri. Saya berharap pelatihan ini bisa terus dilanjutkan agar anak muda bisa gunakan media sosial untuk berkarya dan cari rezeki, bukan malah disalahgunakan,” tuturnya.
Melalui pelatihan ini, Dispersip Solok membuktikan bahwa perpustakaan bisa lebih dari sekadar rak buku. Ia bisa jadi jembatan menuju ekonomi digital, membawa masyarakat makin melek teknologi dan makin mandiri secara ekonomi bahkan dari desa.(Msi)