Padang, Scientia.id – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Unit-2 di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), resmi dimulai.
Proyek strategis ini menjadi bagian dari 55 proyek pembangkit energi baru terbarukan (EBT) yang diresmikan secara kolektif oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada Kamis (26/6) di PLTP Ijen, Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah ungkapkan saat hadir langsung di lokasi peresmian.
Menurut Mahyeldi Ansharullah kehadirannya pada acara tersebut untuk menegaskan komitmen dan kesiapan Pemprov Sumbar menyambut lebih banyak investasi strategis, terutama pada sektor pengelolaan sumber daya alam ramah lingkungan.
“Saya meyakini pembangunan PLTP Muara Laboh Unit-2 akan berdampak positif bagi iklim investasi di Sumbar ke depan. Ini adalah bukti nyata bahwa berinvestasi di Sumbar itu tidak rumit. Pemerintah provinsi siap memfasilitasi dan memberikan kepastian,” ujar Mahyeldi usai acara.
Mahyeldi Ansharullah menambahkan, proyek ini juga sejalan dengan Program Unggulan Pemprov Sumbar, yaitu Gerak Cepat Sumbar Sejahtera, khususnya dalam hal pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan serta penciptaan iklim investasi yang kondusif dan pro-lingkungan.
“Kita ingin pembangunan energi tidak hanya berorientasi pada produksi, tetapi juga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat secara nyata, terutama di kawasan sekitar proyek seperti Solok Selatan,” jelasnya.
Diketahui, PLTP Muara Laboh Unit-2 merupakan ekspansi dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Liki Pinangawan-Muaralaboh yang memiliki potensi mencapai 220 megawatt. Unit-2 ditargetkan mulai beroperasi secara komersial (COD) pada tahun 2027 dengan nilai investasi sebesar Rp8,2 triliun.
Secara teknis, pembangkit ini diproyeksikan mampu menyuplai energi listrik untuk sekitar 900.000 rumah tangga, mengurangi emisi karbon sebesar 938.000 ton CO2 per tahun, serta menyerap sekitar 1.500 tenaga kerja saat tahap konstruksi, dan 300 hingga 400 tenaga kerja di masa operasional.
Mahyeldi Ansharullah menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi akan terus mendorong pengembangan panas bumi di wilayah potensial lainnya di Sumbar.
“Wilayah seperti Dharmasraya dan Pasaman juga memiliki potensi panas bumi yang sedang kami kaji untuk pengembangan ke depan,” ungkapnya.
Baca Juga: Polisi Grebek Tambang Emas Ilegal di Solok Selatan, 10 Orang Terduga Pelaku Ditangkap
Acara ini hadir Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia; Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; Bupati Bondowoso beserta jajaran; Direktur Utama PT PLN (Persero); serta pimpinan perusahaan pengembang panas bumi, di antaranya PT. Supreme Energy Muara Laboh, PT. Medco Cahaya Geothermal, dan PT. Pertamina Geothermal Energy. (Adpsb)