Dharmasraya, Scientia.id – Aksi mogok kerja yang dilakukan oleh sopir pengganti di Pabrik PT Dharmasraya Lestarindo (DL) berbuntut panjang. Situasi semakin memanas setelah sekelompok pemuda setempat melakukan pemblokiran jalan masuk ke Pabrik, mengakibatkan antrean panjang mobil angkutan.
Menurut pemuda setempat Gugui, aksi pemblokiran ini dilatarbelakangi klaim bahwa jalan yang kami blokir ini merupakan jalan masyarakat bukan jalan milik PT.
“Jalan ini lah yang dilalui oleh mobil penggangkut buah bahkan pihak perusahaan, wajar saja kami memblokirnya,” katanya, Selasa (3/6/2025).
Di sisi lain, keberadaan sopir pengganti atau yang akrab disebut sopir tembak ini justru sangat membantu bagi para sopir pemilik buah.
Salah seorang sopir pemilik buah mengungkapkan sopir tembak ini cukup membantu kerjanya.
“Ketika Kita menghantar mobil ke Pabrik dan bisa istirahat atau mengerjakan penjemputan buah lagi ke RAM, kami sangat berterimakasi kepada mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan para sopir pengganti ini mereka hanya menjual jasa dan juga. Ini merupakan lowongan pekerjaan juga bagi pemuda setempat untuk mencari pundi – pundi rupiah.
“Dan ketika menghantarkan buah sudah sore dan pabrik tutup kita bisa dibantu besoknya sama sopir pengganti yang ada di sini, mobil cukup di parkirkan dan kita kontak mereka,” terangnya.
Hal ini menunjukkan bahwa sistem sopir pengganti memberikan fleksibilitas dan efisiensi waktu bagi para sopir pemilik buah, terutama saat jam operasional pabrik terbatas.
Baca Juga: Mogok Kerja Sopir Pengganti di PT DL Berlanjut, Negosiasi Belum Capai Titik Temu
Akibat penutupan akses jalan masuk ke pabrik ini, pihak pemerintah Nagari Koto Padang, Niniak Mamak, dan Manajemen Perusahaan saat ini sedang melakukan perundingan di kantor Wali Nagari. Perundingan ini diharapkan dapat mencari solusi terbaik untuk mengakhiri perselisihan dan memulihkan kembali operasional pabrik serta akses jalan bagi masyarakat. (tnl)