“Setiap hewan kurban harus memiliki surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Ini penting untuk menjamin daging yang dikonsumsi masyarakat benar-benar aman dan tidak membahayakan kesehatan,” ujar Yusri Latif kepada Scientia.
Ketua DPC PKB Kota Padang itu juga menekankan bahwa hewan kurban yang belum mendapatkan vaksinasi setidaknya satu bulan sebelum disembelih, harus segera diperiksa dan divaksinasi oleh pihak berwenang. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah penyebaran penyakit zoonosis atau penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia.
Tim medis pada pusat kesehatan hewan juga turut membantu mencarikan jalan keluar bagi masyarakat yang hewan kurbannya belum divaksin minimal satu bulan sebelum dikonsumsi. Dengan pendampingan yang tepat, masyarakat tetap dapat melaksanakan kurban tanpa khawatir melanggar ketentuan kesehatan.
Politisi dari Fraksi PKB tersebut juga meminta dinas terkait untuk lebih responsif terhadap berbagai kendala yang dihadapi masyarakat, khususnya para peternak dan panitia kurban.
“Kami tidak ingin masyarakat kesulitan mendapatkan hewan kurban yang sehat hanya karena minimnya informasi atau layanan kesehatan hewan. Dinas peternakan harus turun langsung ke lapangan, bantu masyarakat, dan selesaikan persoalan yang mereka hadapi,” tambahnya.
Latif juga mendorong peningkatan sosialisasi tentang ciri-ciri hewan kurban yang sehat serta pentingnya pemeriksaan awal oleh tenaga medis hewan. Menurutnya, ini bisa mencegah penularan penyakit seperti antraks, PMK (penyakit mulut dan kuku), dan penyakit lainnya.
Ia berharap koordinasi antara dinas, penyuluh peternakan, dan masyarakat terus diperkuat hingga hari pelaksanaan kurban. Dengan langkah antisipatif yang maksimal, diharapkan pelaksanaan kurban tahun ini dapat berjalan lancar, aman, dan sesuai syariat. Pemerintah daerah juga diimbau untuk menyediakan pos-pos pemeriksaan hewan di titik-titik penjualan guna memudahkan masyarakat dalam memastikan kelayakan hewan kurban yang akan dibeli.
“Ini bukan hanya soal ibadah, tapi juga soal kesehatan masyarakat secara luas,” pungkas Latif. (yrp)