Menurut Puan, Dekopin bukan sekadar organisasi, melainkan lokomotif gerakan ekonomi gotong royong yang sangat selaras dengan amanat Pasal 33 UUD 1945.
“Koperasi itu soal kerja bersama, soal tanggung jawab bersama. Inilah semangat kebersamaan yang diinginkan konstitusi kita,” ungkap Puan, Senin (26/5/2025).
Meski jumlah koperasi di Indonesia melimpah, mencapai 130.000 lebih unit, Puan menyoroti minimnya kontribusi koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang masih di angka 1%.
“Kita belum bisa bilang koperasi sebagai soko guru ekonomi nasional kalau kontribusinya masih sekecil itu,” ujarnya.
Sebagai “ibu rumah tangga” di parlemen, Puan menilai Dekopin memiliki peran vital dalam menggerakkan roda koperasi, dari literasi hingga kemitraan bisnis. Ia mendorong agar koperasi semakin modern, adaptif terhadap teknologi, dan mampu menarik minat generasi muda.
“Koperasi digital, koperasi kreatif, dan koperasi anak muda, semuanya punya peluang untuk berkembang. Tak ada bidang usaha yang tidak bisa dikerjakan koperasi,” tambahnya.
Puan juga menegaskan pentingnya aspirasi Dekopin tersalurkan dalam proses revisi UU Koperasi yang akan menggantikan regulasi lama berusia 33 tahun. DPR, kata Puan, membuka ruang partisipasi seluas-luasnya agar undang-undang yang lahir benar-benar membawa perubahan bagi dunia koperasi.
Tak hanya dari sisi regulasi, Puan mengapresiasi langkah Pemerintah melalui Program Koperasi Desa Merah Putih yang menargetkan pembentukan 80.000 koperasi desa. Namun, ia mengingatkan pentingnya penguatan SDM dan tata kelola agar koperasi desa tak hanya berdiri di atas kertas, tapi juga memberi dampak nyata bagi masyarakat.
“Dekopin bisa berperan dalam pelatihan, pembinaan, hingga pengawasan koperasi di level desa,” katanya.
Mengutip Bung Hatta dan Bung Karno, Puan menegaskan koperasi adalah pilar utama kemandirian ekonomi rakyat. Ia berharap, Rapimnas Dekopin menjadi momentum meneguhkan koperasi sebagai alat perjuangan bersama menuju Indonesia yang berdaulat ekonomi.
Dengan pengukuhan kepengurusan Dekopin di bawah kepemimpinan Bambang Haryadi, Puan berharap organisasi ini semakin solid dan mampu bersinergi dengan pemerintah, termasuk dalam mengawal program strategis seperti Koperasi Merah Putih.
“Dekopin harus benar-benar bermanfaat untuk rakyat dan menjadi jembatan sinergi antara semua unsur: pemerintah, parlemen, profesional, bahkan unsur TNI/Polri,” ujar Puan di penghujung sambutan.
Lewat kolaborasi dan inovasi, Puan optimistis koperasi Indonesia bisa menjadi pemain utama di tengah perubahan zaman dan menjadi soko guru ekonomi sesuai cita-cita para pendiri bangsa. (yrp)