Dalam dialog terbuka tersebut, warga menyampaikan sejumlah persoalan yang hingga kini masih menjadi kebutuhan mendesak. Infrastruktur tetap menjadi perhatian utama, mencakup kondisi jalan utama, jalan lingkar, jalan sambung, serta jalan sisa yang belum tersentuh perbaikan. Selain itu, drainase dan sistem irigasi yang belum optimal juga dikeluhkan karena sering menyebabkan genangan dan terganggunya aktivitas warga, terutama saat musim hujan.
Politisi PKB itu juga menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan kebutuhan infrastruktur ini di tingkat legislatif. “Kami akan dorong melalui pokok-pokok pikiran dewan agar perbaikan dan pembangunan infrastruktur yang diusulkan masyarakat bisa terealisasi,” ujarnya.
Di luar isu fisik, masyarakat juga menyoroti pentingnya penguatan sektor pendidikan. Mereka menilai bahwa perhatian terhadap kualitas pendidikan di lingkungan mereka masih minim dan perlu ditingkatkan. Dukungan terhadap kegiatan belajar-mengajar dan fasilitas pendidikan menjadi salah satu poin aspirasi yang dicatat oleh Zalmadi.
Bidang ekonomi masyarakat juga menjadi perhatian. Warga berharap adanya program pemberdayaan ekonomi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan. Selain itu, aspirasi terkait pemajuan seni dan budaya, penguatan wirid adat istiadat, serta pengembangan sarana olahraga seperti lapangan bulutangkis turut disampaikan.
Tak ketinggalan, masyarakat meminta dukungan untuk pembangunan dan pengembangan Pos Pemuda IPPRITAS (Ikatan Pemuda Pemudi Rimbo Tarok Sakato) sebagai pusat kegiatan kepemudaan. Serta pemanfaatan lahan kosong seluas lima hektar yang diusulkan untuk dijadikan lahan produktif dengan pembangunan duiker sebagai pendukung.
Zalmadi menyampaikan apresiasinya atas partisipasi aktif masyarakat dalam menyampaikan aspirasi. “Ini menjadi bekal penting bagi kami untuk memperjuangkan program-program yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Kita harap semua usulan ini bisa ditindaklanjuti oleh dinas terkait sesuai prioritas dan anggaran yang tersedia,” pungkasnya. (yrp)