
Padang, SCIENTIA – Malam itu berangin. Kadang-kadang tiba badai dan hujan rinai. Ada yang meringkuh di rumah usai berbuka puasa, tapi tak sedikit pula menembus malam mencari ridha-Nya.
Faeza (29), contohnya. Ia sengaja datang ke Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Kota Padang. Pria asal Solok ke masjid megah dengan desain terbaik di dunia itu, untuk melaksanakan tarawih sekaligus melanjutkan i’tikaf malam Ramadan 1446 Hijriah.
Usai salat tarawih, petugas masjid lalu-lalang menjalankan kotak infak, namun tak satu pun diisi ayah satu anak itu. Ia merogoh saku, dikeluarkan smartphone-nya. Lalu menekan tombol dengan senyum. Alhamdulillah ucapnya usai menutup aplikasi biru Nagari Digital Masjid (NDM).
“Sekarang semuanya lebih gampang dengan Nagari Digital Masjid, kita bisa pilih masjid yang mau kita infakkan,” kata pria yang kerap disapa Fae itu pada, Kamis (20/3) dalam suasana i’tikaf di masjid kebanggaan urang Minang itu.
Fae ini memilih NDM, karena selain sudah lama menjadi nasabah Bank Nagari, ia juga jarang mengantongi uang tunai. Terlebih transaksi secara digital lebih gampang, nominal tak diketahui orang lain, sehingga tak sungkan dan jauh dari sifat riya dalam berbagi kebaikan.
NDM Permudah Berbagi
Bank Nagari telah menghadirkan NDM sejak 2021lalu, sebagai wujud integrasi dan kolaborasi. Hal ini seiring lajunya perkembangan zaman dan kompleksitas tantangan sosial-ekonomi, pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) di tengah masyarakat.
NDM ini merupakan bukti nyata akselerasi Bank Nagari secara digitalisasi menjangkau seluruh masyarakat di mana pun dan kapan pun. Termasuk di antaranya mempermudah perantau ikut berbagi ke masjid atau musala yang diinginkan di kampung halamannya.
“Karena di bulan Ramadan ini masyarakat berlomba-lomba memberikan sedekah. Ada secara tunai, ada melalui QRIS, dan ada pula pakai Nagari Digital Masjid, jadi perantau pun yang mau berinfak, sedekah, bisa dengan mudah,” ucap Dedi Umbara, Sekretaris Panitia Sumarak Ramadan 1446 di Sumbar, Kamis (20/3).
Ia mengungkapkan, infak dan sedekah selama Ramadan bisa mencapai Rp2,5juta hingga Rp4 juta setiap harinya. Dana yang masuk itu diperuntukkan menyediakan 300 paket iftar setiap hari, dan 500 paket sahur untuk jemaah i’tikaf.
“Infak dan sedekah selama Ramadan, alhamdulillah selalu meningkat. Terutama di awal dan 10 malam terakhir, apalagi cuacanya bagus jemaah pasti semakin banyak,” terangnya usai salat tarawih.
Dedi menambahkan, ZIS yang disalurkan ke masjid selama ini dari umat kembali untuk umat. Misalnya untuk membantu operasional dan kegiatan masjid, sehingga bisa memberikan pelayanan terbaik kepada jema’ah yang beribadah.

NDM Perkuat Kolaborasi
Berdasarkan hasil Lembaga Riset Institute for Demographic and Affluence Studies (IDEAS) memperkirakan potensi zakat saja secara nasional tahun 2025 ini sangat fantastis, yakni mencapai Rp6,8 – Rp7,5 triliun, namun belum tergarap dengan baik.
Melihat besarnya potensi zakat ini, PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) merintis NDM untuk berkolaborasi dengan masjid dan musala. Sistem digital ini memperluas kesempatan bagi semua orang untuk beramal menyalurkan ZIS lebih mudah hanya melalui smartphone.
Dalam upaya mewujudkan itu, Bank Nagari Unit Usaha Syariah (UUS) melakukan kerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumatera Barat (Sumbar). Hal ini terkait penguatan sistem syariah berbasis masjid, sebagai bentuk mendukung keuangan syariah di Sumbar.
Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Candra mengatakan, kerja sama ini semakin diperluas aspek kegiatannya. Tak hanya dalam konteks mengelola keuangan masjid atau musala, tetapi menjadi mitra strategis antara kedua belah pihak dalam mengembangkan ekonomi umat berbasis masjid.
“Bank Nagari berkomitmen menjadikan DMI sebagai mitra penguatan ekonomi syariah dengan melaksanakan berbagai kegiatan di setiap kota dan kabupaten. Kami menyiapkan aplikasi khusus yang bisa membantu masjid/musala di Sumbar untuk bisa masuk ranah digital mulai dari sistem informasi sampai pengelolaan keuangan serta ZIS Waf Digital melalui Nagari Digital Masjid,” terangnya, Minggu (16/2).

Ia menuturkan, dalam mendukung kerja sama itu, UUS Bank Nagari telah memiliki produk-produk yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan Ranah Minang. Mulai dari Tahari Muda, Tahari, Tabungan Umrah, Tabungan Qurban, Pembiayaan Multijasa, dan UMKM.
Gusti juga menjelaskan, kerja sama ini langkah konkrit yang dilakukan bank kebanggaan urang awak ini untuk memakmurkan masjid dan musala di Sumbar. Dengan masuknya masjid ke ranah digital, diharapkan bisa memanfaatkan fasilitas dan produk bank sebagai salah satu target inklusi keuangan syariah di Sumbar.
Kehadiran NDM ini diapresiasi Ketua Pengurus Pusat DMI, Jusuf Kalla yang ikut hadir di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP) waktu itu. Baginya, aplikasi ini akselerasi kemajuan sesuai perkembangan zaman yang serba digital saat ini.
“Dulu ke surau, zakat fitrah pakai beras. Tapi sekarang bisa diganti dengan uang, karena sesuai tuntutan kemajuan zaman. Zakat, infak, sedekah, bisa transfer dengan handphone saja. Ngaji pun pakai handphone. Jadi ibadah sesuai teknologi, kapan perlu setiap masjid harus ada wifi gratis,” tuturnya.
NDM Jangkau Lebih 4000 Masjid
Sejak diluncurkan tahun 2021 lalu, aplikasi NDM ini bisa didapatkan secara gratis melalui play store dan mudah digunakan. Pengguna bisa menikmati beragam fitur, seperti alamat masjid, ZIS masjid, kegiatan masjid, rumah tahfiz, panti asuhan, wakaf, hingga jadwal salat.
“Hingga saat ini sudah 4.612 akun yang terdaftar di NDM. Tentunya akun ini merupakan hasil dari gerakan bersama yang telah dilakukan oleh Dewan masjid Indonesia bersama Bank Nagari,” tutur Dirut Bank Nagari, Gusti Candra di Padang.
Ketua DMI Sumbar, Ganefri, menyatakan saat ini tercatat sekitar 19.049 rumah ibadah umat Islam tersebar di daerah Sumbar. Sebanyak 5.680 di antaranya ialah masjid, dan selebihnya musala.
Menurutnya, keberadaan masjid itu sejatinya tak semata untuk membentuk unsur spiritual, tapi juga membangun ekonomi, sosial, dan kultur umat Islam. Dalam artian selain memakmurkan masjid, tentu masjid juga bisa memakmurkan jema’ahnya yang kurang mampu.
“Jadi, jika ZIS ini digerakkan secara masif, tentu bisa menjadi modal sosial untuk menggerakkan ekonomi umat di daerah. Mudah-mudahan, dukungan Nagari Digital Masjid dari Bank Nagari ini terus berlanjut,” jelasnya.

Raih Beragam Penghargaan
Bank Nagari tak henti-hentinya melakukan terobosan baru dan tumbuh berkolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya menawarkan secara masif akselerasi digitalisasi bagi nasabah, salah satunya NDM.
Tak heran, dengan lajunya digitalisasi ini, Bank Nagari diganjar beragam prestasi bergengsi. Sebut saja tahun 2024 lalu, bank kebanggaan urang awak ini meraih Top Digital Awards 2024 dari Majalah IT Works. Lalu meraih dua penghargaan 14th Infobank-Isentia Digital Brand Award 2025.
Selain itu, Bank Nagari juga meraih penghargaan Bank Penggerak Transformasi Digital Masjid dan Musala Tahun 2025 dari Dewan Masjid Indonesia (DMI). Tentu beragam penghargaan ini bukti akselerasi Bank Nagari makin dipercaya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan institusi.
“Dengan pencapaian ini, kami berharap Bank Nagari terus memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat, dan meningkatkan layanan perbankan bagi seluruh nasabah setia,” ucap Dirut Bank Nagari, Gusti Candra di Padang.
Ia juga mengungkapkan, kinerja UUS Bank Nagari terus menunjukkan pertumbuhan positif. Tahun 2024, aset UUS Bank Nagari mencapai Rp6,10 triliun dengan share UUS terhadap induk sebesar 18,52 persen, pembiayaan yang diberikan mencapai Rp4,04 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp4,74 triliun, dan laba bersih UUS Bank Nagari menyentuh angka Rp194,23 miliar.
Selain itu, layanan digital Ollin by Nagari kini telah mencapai lebih 214.492 pengguna. Lalu jumlah merchant QRIS juga meningkat menjadi 41.983, dan agen Laku Pandai Bank Nagari Link telah mencapai lebih 4.407 agen.
Selaku bank pemilik pemerintah daerah, Bank Nagari berperan aktif dalam pembangunan ekonomi Sumbar. Tahun 2024, Bank Nagari menyumbangkan dividen Rp456,22 miliar kepada pemilik saham. Lalu menyalurkan 82,47 persen dari total kredit produktif sektor UMKM.
“Kami akan terus mendorong inovasi, kolaborasi, dan transformasi bisnis dengan berlandaskan pada usaha IMSTAR (Inovasi, Mutu, Sinergi, Tangguh, Amanah, dan Religius),” ungkap Gusti. (hyu)