Pasaman Barat, SCIENTIA – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi dan Sosialisasi Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis pada, Senin (10/2).
Rakor yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri RI ini, berlangsung secara virtual dan dihadiri oleh Plt. Sekjen Kemendagri, Komjen Pol Tomsi Tohir dan diikuti oleh tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pasbar.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, memberikan gambaran mengenai inflasi dan perkembangan harga pangan hingga minggu pertama Februari 2025.
Ia menjelaskan, meskipun terjadi kenaikan harga beberapa komoditas pangan, inflasi pada momen Lebaran 2024 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
“Komoditas yang perlu diwaspadai antara lain minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam, dan bawang putih,” ujarnya.
Berdasarkan data harga nasional, beberapa bahan pangan mengalami fluktuasi harga, di antaranya harga gula pasir, cabai rawit, dan bawang putih yang mengalami kenaikan atau penurunan signifikan. Harga gula pasir misalnya, naik 0,89% dibandingkan Januari 2025, sementara harga cabai rawit turun 4,35%.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan strategi pengendalian inflasi pangan akan terus dilaksanakan, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Rapat koordinasi nasional yang melibatkan berbagai pihak ini akan dilakukan pada 12 Februari 2025. “Kami juga mengimbau kepala daerah untuk berinovasi dalam efisiensi anggaran dan pengendalian inflasi pangan,” katanya.
Khusus di Pasbar, data harga bahan pangan menunjukkan fluktuasi harga pada berbagai komoditas dari 4-10 Februari 2025. Beberapa bahan pangan, seperti telur ayam ras, cabai merah lokal, dan bawang merah, mengalami kenaikan dan penurunan harga yang cukup signifikan.
Data-data harga tersebut diperoleh dari sejumlah pasar di wilayah Pasbar, seperti Kinali, Simpang Tiga, simpang empat, kapa, padang tujuh, kajai, paraman ampalu dan Talu. (rzk)