Padang, SCIENTIA – Sebanyak 96 peserta dari berbagai instansi dan lembaga di Sumatera Barat (Sumbar) mengikuti Table Top Exercise (TTx) Penanganan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami, Senin (18/11).
Kegiatan TTx ini digelar pemerintah provinsi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, dalam rangka menyamakan persepsi dan koordinasi dalam penanganan bencana gempa bumi dan tsunami yang berpotensi besar terjadi.
“TTx ini mengkaji lagi kesiapan kita, kontijensi yang sudah ada masih relevan atau tidak saat ini. Jadi perlu kita bahas bersama sebab bahaya megathrust itu benar adanya,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Fajar Sukma di Auditorium Gubernur Sumbar.
Dikatakan Fajar, TTx ini tak hanya menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP), namun juga mengkaji kembali tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing instansi. Dengan harapan, rencana kontijensi akan jelas, fungsi dan tanggungjawab masing-masing.
“Jadi nanti jika terjadi bencana, jelas siapa, berbuat apa, sesuai tupoksi masing-masing lembaga atau instansi yang ada. Sehingga tidak over lap, atau koodinasi yang baik antar instansi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, tupoksi setiap instansi ini nantinya juga bakal berlaku bagi 7 kabupaten dan kota di Sumbar yang rawan bencana tsunami. Daerah tersebut yakni, Kota Padang, Pesisir Selata, Padang Pariaman, Kota Pariam, Agam, Pasaman Barat dan Mentawai.
“Untuk kabupaten dan kota ini, kita uji pula rencana kontijensi masing-masing berkaitan dengan rencana kontijensi Provinsi Sumatera Barat,” tambahnya.
Sementara itu, jajaran TNI dan Polri juga menilai TTx ini sangat bermanfaat untuk mengetahui tupoksi dalam penanggulangan bencana. Pihaknya sangat siap bekerjasama dan membantu Pemprov Sumbar jika suatu saat bencana benar-benar terjadi.
Selain itu, Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Korem 032 Wirabraja, Mayor Infanteri Ridwan mewakili Komandan Korem 032 Wirabraja Brigadir, Jenderal TNI Wahyu Eko Purnomo, juga menyatakan siap mengikuti lanjutan TTx ini.
“Kami dari TNI AD siap bekerjasama membantu pemerintah daerah jika terjadi bencana. Kami berharap semua pihak saling mensuport, agar semua kendala di lapangan bisa teratasi,” tuturnya.*