NTT, Scientia – Jumlah korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikabarkan terus bertambah, dan rumah porak-poranda.
Erupsi gunung api aktif di Pulau Flores ini terjadi sejak Minggu, (3/11) malam sekitar pukul 19.00 Wita dengan durasi 1.450 detik. Lalu kembalil erupsi pukul 23.57 Wita pada Senin, (4/11).
Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Bambang Surya Putra melaporkan sebanyak 10 orang meninggal dunia.
Dari jumlah itu, disebutkan 8 di antaranya merupakan warga Kecamatan Wulanggitang. Petugas gabungan kini masih melakukan pendataan dan evakuasi di lapangan.
Selain itu, erupsi Gunung Lewotobi menyebabkan rumah warga di Desa Katanlo, Kecamatan Wulanggitang rusak dan porak-poranda dihempas material erupsi.
“Kami dengar kilat disertai gempa dan angin disertai batu api sekitar jam 12 malam,” kata Aril Witin, seorang penghuni Asrama Hokeng dikutip Scientia.id pada Senin, (4/11) siang.
Badan Geologi menjabarkan, aktivitas di Gunung Lewotobi meningkat signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Pada Jumat, (1/11) terjadi erupsi dengan tinggi kolom mencapai 1.500-2.000 meter.
Pernyataan serupa juga disampaikan PVMBG, adanya aktivitas vulkanik yang signifikan di Gunung Api Lewotobi Laki-laki itu. Statusnya dari Level III (Siaga) kini ditetapkan menjadi Level IV (Awas).*