Padang, Scientia.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar, Nurna Eva Karmila temukan warga Panganak di setiap hari harus membeli air untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK).
“Warga membeli air per satu unit mobil tangki. Cukup untuk kebutuhan 1 pekan. Mayoritas warga Panganak, membeli air untuk kebutuhan MCK dan kebutuhan harian lainnya,” ungkap Nurna Eva Karmila.
Hal itu ditemukan anggota Fraksi PKS DPRD Sumbar periode 2024-2029, saat agenda reses ke daerah pemilihan (Dapil) di Kelurahan Puhun Pintu Kabun, kecamatan Mandiangin Koto Salayan, Bukittinggi (24/10/2024).
Anggota Fraksi PKS DPRD Provinsi dari Dapil Sumbar III, Nurna Eva Karmila berdialog dengan warga Nagari Nan Tujuah, Kabupaten Agam dalam agenda reses masa sidang I, kemarin.
Reses adalah istilah yang merujuk pada kegiatan anggota legislatif di luar waktu sidang, untuk berinteraksi langsung dengan konstituen di daerah pemilihannya.
Berdasarkan pengaduan warga yang hadir pada kegiatan reses, ungkap Eva, Pemprov Sumbar telah memfasilitasi pencarian sumber air bersih hingga ke daerah Balingka di Kabupaten Agam.
“Sayang, upaya Pemprov Sumbar ini masih belum berhasil. Sumber air bersih masih belum bisa mengalir sampai ke perkampungan warga untuk memasok kebutuhan harian,” terangnya.
Selain itu, Eva mengungkapkan, warga juga mengeluhkan sengketa lahan antara warga dan TNI di areal seluas 17 hektare.
“Dialog antara warga dan Kodim Agam, masih belum menemukan titik temu terkait lahan seluas 17 hektare yang bersengketa itu,” ungkapnya.
Saat reses bersama warga Inkorba di Keluruhan Guguk Bulek, warga mengharapkan bantuan alat pengolah sampah jadi barang bernilai ekonomis.
“Saat ini, Bukittinggi tidak memiliki tempat pembuangan sampah akhir seiring tak beroperasinya TPA regional di Payakumbuh,” ungkap Eva.
“Sampah Kota Bukittinggi, saat ini dibuang ke Kota Padang setiap harinya. Maka, warga berharap bantuan alat pengolah sampah sehingga bisa bernilai ekonomis,” terangnya.
Atas aspirasi ini, Eva berharap, warga yang memiliki kepedulian untuk membentuk kelompok, sehingga rencana pengolahan sampah jadi bernilai ekonomis ini bisa lebih fokus diusahakan.
“Untuk pengolahan sampah ini, bisa saja nantinya dicarikan melalui CSR perusahaan swaa atau milik negara atau daerah,” ungkap Eva.
Selain di Kota Bukittinggi, Eva juga menggelar reses bersama warga di Kabupaten Agam. Pada tanggal 26 Oktober, berdialog dengan warga Jorong Lariang di Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuah.
Di lokasi ini, warga Nagari Nan Tujuah mengeluhkan kualitas infrastruktur ke kampung mereka yang masih tanah.
“Baru ada pengaspalan jalan sepanjang 1 Km, yang merupakan hasil perjuangan anggota DPR RI, Nevi Zuairina melalui anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK),” ungkap Eva.
Padahal, terangnya, kampung ini sering dikunjungi keturunan urang awak yang sudah jadi warga Negara Malaysia.
“Nagari Nan Tujuah ini, merupakan tanah kelahiran Rais Yatim, seorang politisi dan mantan menteri di Malaysia. Keluarga besar Rais Yatim ini, sering pulang kampung,” ungkap Eva.
Selain itu, di Nagari Nan Tujuah ini juga tempat dimakamkannya Letkol Dahlan Jambek, salah seorang tokoh Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).
Selain tiga daerah itu, Eva menyebut, juga menjadwalkan akan menyerap aspirasi warga Jorong Pincuran dan Jorong Sonsang serta Aro Kandikia di kecamatan Tilatang Kamang, Agam.
Baca Juga: Ketua DPRD Sumbar Serap Aspirasi Warga, Zonasi PPDB dan Infrastruktur Banyak jadi Keluhan
Nurna Eva Karmila merupakan salah satu dari 8 orang anggota DPRD Sumbar dari Dapil Sumbar III. Dari Dapil yang meliputi daerah Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi ini, PKS meraih 2 kursi yang diraih Eva bersama Rafdinal. (*)