Sijunjung – Surau Simaung di Nagari Sijunjung menjadi saksi lahirnya sebuah pameran penting yang bertujuan untuk melestarikan warisan budaya Minangkabau. Pameran bertajuk “Khazanah Manuskrip di Ranah Lansek Manih” ini diselenggarakan oleh lembaga Surau Intellectual for Conservation (SURI) sebagai upaya mengenalkan kembali kekayaan literasi dan budaya Minangkabau kepada generasi saat ini.
Pameran berlangsung hingga 29 Agustus 2024 ini resmi dibuka oleh Wakil Bupati Sijunjung, Iraddatillah, pada 15 Agustus 2024. Dalam sambutannya, Wakil Bupati menekankan pentingnya upaya pelestarian manuskrip sebagai bagian dari identitas budaya Minangkabau yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Berbeda dari pameran biasa, “Khazanah Manuskrip di Ranah Lansek Manih” menawarkan lebih dari sekadar tampilan fisik manuskrip. Pengunjung diajak untuk menjelajahi dunia literasi Minangkabau melalui berbagai medium, termasuk dokumentasi digitalisasi, preservasi, dan konservasi manuskrip.
Selain itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sijunjung juga berpartisipasi dengan membuka Pojok Baca, sementara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung menggelar Panggung Literasi yang berisi berbagai kegiatan interaktif seputar literasi.
Ketua SURI menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya memamerkan manuskrip saja, melainkan juga dokumentasi-dokumentasi digitalisasi, preservasi, konservasi manuskrip yang dilakukan SURI di Ranah Lansek Manih ini.
“Pameran ini bukan sekadar menampilkan manuskrip dan dokumentasi digitaslisai, preservasi, dan konservasi manuskrip, tetapi juga mengajak kita semua untuk merenungkan kembali kekayaan literasi dan budaya yang kita miliki, dan bagaimana kita dapat memanfaatkannya untuk masa depan yang lebih beradab dan berbudaya,” ujar Ketua SURI saat menyampaikan laporannya.
Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan “Menggali Harta Karun Budaya: Upaya Revitalisasi Khazanah Manuskrip di Ranah Lansek Manih,” sebuah program yang didukung oleh Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan tahun anggaran 2024 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek RI .
Sebelumnya, SURI juga telah melaksanakan berbagai kegiatan pendukung seperti pelatihan membaca dan transliterasi manuskrip, penerbitan edisi teks manuskrip terpilih, serta pendokumentasian tradisi beragama dan bersastra di Surau Simaung.
A. Malin Bandaro, Khalifah Syekh Malin Bayang ke-IV, juga menyoroti bahwa ini adalah kali pertama pameran manuskrip diselenggarakan di Surau Simaung. Ia berharap acara ini dapat membuka mata masyarakat akan pentingnya manuskrip yang tersimpan di Sijunjung, khususnya di Surau Simaung, yang selama ini mungkin belum banyak diketahui publik.
Pameran ini terbuka untuk umum dan diharapkan dapat menjadi ajang edukasi, terutama bagi generasi muda, agar lebih mengenal dan mencintai warisan budaya Minangkabau. Dengan demikian, pameran ini bukan hanya sebuah acara seni dan budaya, tetapi juga sebuah momen penting dalam upaya bersama menjaga dan melestarikan bahasa serta sastra dalam manuskrip sebagai pilar utama identitas dan kekayaan budaya kita.
Discussion about this post