Senin, 11/8/25 | 10:51 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home DESTINASI

Menyusuri Pusat Surga Belanja Shinsegae

Jumat, 03/5/24 | 15:06 WIB

Oleh: Elly Delfia
(Dosen Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)

 

Perjalanan menyisakan banyak cerita saat kita menyaksikan berbagai hal yang menawan hati. Pemandangan alam, tempat-tempat bersejarah, dan bangunan-bangunan modern. Semua itu dapat membuat kita takjub dan terkesan. Manusia telah menciptakan karya dan kreativitas dalam mengembangkan peradaban. Karya dan kreativitas tersebut salah satunya dapat kita saksikan pada bangunan-bangunan modern yang megah, anggun, dan berkelas. Hal itu menjadi bukti betapa peradaban manusia telah berkembang amat pesat.

Salah satu bangunan modern, megah, dan berkelas hasil karya cipta manusia yang membuat saya kagum adalah Shinsegae Departement Store yang ada di Korea Selatan. Selama beberapa tahun di Korea Selatan, saya sering menyusuri bangunan berwarna serba perak itu. Sebuah tempat yang boleh dikatakan sebagai tempat tongkrongan favorit saya. Pertama kali ke sana, saya diajak oleh seorang teman yang menyukai barang-barang branded (bermerek), meskipun tidak selalu membelinya. Melihat atau mematut-matut saja sudah cukup membuat hatinya bahagia. Setelah itu, ia akan bercerita tentang kisah barang-barang mewah itu dengan mata berbinar-binar. Itulah teman saya yang mencintai berbelanja dan mengenal dengan baik barang-barang branded. 

Shinsegae Departement Store adalah sebuah pusat surga belanja yang megah, mewah, dan lengkap. Bangunannya terdiri atas 14 lantai. Lantai 1 sampai 10 merupakan pusat surga belanja yang menjual barang-barang bermerek, mulai dari kosmetik, pakaian wanita, pakaian pria, pakaian anak-anak, gerai makanan, dan lain-lain. Lantai 11 sampai 14 merupakan area bermain golf dalam ruangan atau golf range. Barang-barang mewah dan branded seharga jutaan won, seperti Jimmy Cho, Dolce dan Gabbana, Louis Viton, Guci, Dior, Hermes, dan lain-lain juga ada di sana. Namun, Shinsegae tidak hanya menjual barang-barang dengan harga mahal, barang-barang dengan harga terjangkau seharga puluhan ribu won juga dijual di Shinsegae.

BACAJUGA

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Transitivitas dalam Perspektif Sintaksis Dixon

Minggu, 27/7/25 | 13:04 WIB
Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Hegemoni Deiksis “We” dalam Perspektif Analisis Wacana Kritis

Minggu, 13/7/25 | 22:55 WIB

Segala macam jenis makanan juga tersedia di restoran-restoran hingga food court yang ada di Shinsegae. Makanan tradisional atau makanan khas Korea, seperti kimchi, bulgogi, sogogi, kimbab, bimbimbab, hingga restoran-restoran sekelas hotel bintang lima. Salah satu restoran yang terkenal di Shinsegae adalah Trinity Restaurant yang berada di Lantai 10. Restoran ini menyediakan menu khas Korea hingga internasional, seperti daging sapi Korea atau sogogi, mie Thailand, aneka salad, teh tradisional Korea, gorgonzola pizza, dan lain-lain.

Foto 1: Penulis di salah satu pintu masuk Shinsegae Departement Store

Shinsegae menjadi tempat nongkrong pilihan saya karena tempat itu luas dan lapang. Ritel tersebut tidak hanya megah, mewah, dan lengkap, tetapi juga ritel terbesar di dunia seperti yang tercatat dalam catatan The Guinness World Records atau The Guinness Book Records. Pusat perbelanjaan yang luas dan adem tersebut juga bagus untuk cuci mata. Ya, kita tidak harus berbelanja saat datang ke sana ,seperti halnya yang saya lakukan. Saya lebih sering datang hanya sekadar untuk cuci mata atau melihat-lihat. Jika ada barang yang menarik hati, saya baru akan membelinya. Barang-barang yang saya beli biasanya tidak lepas dari buku, baju, sepatu, kosmetik, atau tas. Barang-barang yang mendukung penampilan saya sebagai seorang perempuan yang berprofesi sebagai pengajar. Oleh sebab itu, Shinsegae merupakan destinasi wisata dalam ruangan yang ramah bagi semua pengunjung. Yang pasti departement store yang memiliki banyak pintu masuk tersebut turut menjadi saksi kegabutan saya di sela-sela kesibukan saat tugas mengajar di Busan.

Shinsegae juga menawarkan pemandangan yang indah dari atas ketinggian lantai-lantainya. Saya dapat melihat Kota Busan dari berbagai berbagai sisi. Tongkrongan favorit saya di Shinsegae adalah di Zooraji Theme Park, sebuah kebun binatang mini yang ada di lantai 9. Dari sana saya dapat melihat pemandangan Kota Busan yang indah dan menawan. Saya menyaksikan senja turun dan sunset yang perlahan-lahan tenggelam di tengah laut. Ada Sungai Nakdong yang mengalir tenang membelah Kota Busan. Gedung-gedung yang berusaha menembus langit juga melengkapi indahnya pemandangan dari atas Shinsegae. Jalanan yang lebar dan luas dengan kendaraan yang tidak terlalu ramai membuat Kota Busan jarang macet. Tidak seperti Kota Seoul yang macet dan sibuk, Kota Busan termasuk kota yang tenang dan ramah bagi pengendara. Demikian alasan Zooraji Theme Park menjadi tempat tongkrongan favorit saya.

Zooraji juga bisa menjadi salah destinasi favorit pengunjung lain saat datang ke Shinsegae, terutama orang tua yang membawa anak-anak.  Zooraji adalah taman kecil dan kebun binatang buatan yang dilengkapi dengan patung-patung binatang yang disenangi oleh anak-anak, seperti patung dinosaurus, burung beo, bebek, kelinci, perahu Jack Sparrow, sang bajak laut yang ada dalam film Pirates of the Caribbean. Beberapa gua-gua batu hasil pahatan seniman patung juga turut melengkapi Zooraji sebagai sebuah tempat bermain yang menyenangkan.

Foto 2: Penulis sedang menikmati pemandangan Kota Busan dan menyaksikan sunset dari lantai 9 Shinsegae

Selain Zooraji, Shinsegae juga mempunyai fasilitas pemandian air panas atau spa atau dalam bahasa Korea disebut Jimjilbang. Tempat itu bernama Spa Land, tempat yang cocok untuk relaksasi bagi wisatawan yang lelah selama perjalanan. Selain Zooraji, ada juga ice rink atau arena bermain ice skating yang biasanya dibuka pada akhir pekan. Galeri kosmetik dan parfum dengan berbagai merek juga memenuhi lantai 1 Shinsegae. Bioskop-bioskop mewah dengan layar raksasa dan kapasitas ruang yang besar yang bernama CGV Multiplex Cinema juga tersedia di Shinsegae. Bahkan, CGV Multiplex Cinema selalu menjadi salah satu tempat pemutaran Festival Film Internasional Busan yang digelar pada bulan Oktober setiap tahunnya. Saat festival, para penonton dari berbagai negara akan memenuhi bioskop-bioskop di Shinsegae. Selain itu, mereka juga bisa menikmati area surga belanja dalam festival film yang menghadirkan para artis-artis dari berbagai negara.

Nama Shinsegae mempunyai sejarah sendiri. Shinsegae dalam bahasa Korea artinya ‘dunia baru’ atau dunia yang menghadirkan harapan dan semangat baru dalam kemegahan pusat perbelanjaan. Shinsegae dengan luas lantai 3.163.000 pertama didirikan pada tahun 1955 oleh perusahaan chabeol raksasa Korea, yaitu Samsung Group. Sebagai pusat perbelanjaan terbesar di dunia, Shinsegae juga merupakan ritel paling tua di Korea Selatan.  Di bawah pimpinan Lee Myung Hee, anak pendiri Samsung, yaitu Le Byeung Chull, Shinsegae tersebar di berbagai kota-kota besar yang ada di Korea Selatan, seperti Gangnam, Gwangju, Masan, Daegu, Incheon, dan lain-lain. Jadi, Shinsegae tidak hanya ada di Kota Busan.

Shinsegae beralamat di 35 Centum City Namdaero, Haundae-gu, Kota Busan. Jika ingin ke sana, kita bisa menggunakan taksi sekitar 15 menit dari Pantai Haeundae. Bus atau kereta bawah juga bisa menjadi alat transportasi pilihan yang memudahkan untuk menuju ke sana. Jalur kereta bawah tanah line 2 yang berwarna hijau merupakan kereta bawah tanah menuju Shinsegae Centum City. Saya biasanya pergi ke Shinsegae bersama teman-teman dosen asing yang mengajar di Busan University of Foreign Studies dengan kereta bawah tanah itu. Selain tempat nongkrong dan belanja, saya dan teman-teman juga pernah mengadakan acara perpisahan dan makan-makan di salah satu restoran di Shinsegae. Jadi, Shinsegae tidak hanya pusat surga belanja dan tempat cuci mata, tetapi juga dapat menjadi tempat rapat, tempat makan-makan, merayakan perpisahan, dan sebagainya. Jika sahabat pembaca datang ke Busan, jangan lupa mampir ke Shinsegae.

Tags: #Elly Delfia#ShinsegaeDestinasi WisataKorea Selatan
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Buruh dan Keterbukaan Informasi

Berita Sesudah

Korpus Bahasa Indonesia

Berita Terkait

Misteri Gunung Padang: Diduga Lebih Tua dari Piramida Giza

Misteri Gunung Padang: Diduga Lebih Tua dari Piramida Giza

Senin, 11/8/25 | 09:57 WIB

Jakarta, Scientia.id - Situs prasejarah Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kembali jadi sorotan setelah tim kajian menduga usianya...

Cap d’Agde: Desa Wajib Tanpa Busana di Prancis yang Ramai Dikunjungi Naturis

Cap d’Agde: Desa Wajib Tanpa Busana di Prancis yang Ramai Dikunjungi Naturis

Jumat, 08/8/25 | 06:12 WIB

Scientia.id - Terletak di selatan Prancis, Cap d’Agde dikenal sebagai desa naturis terbesar di dunia. Destinasi ini mewajibkan semua pengunjung...

Foto Zlatan Ibrahimovic di Bali Viral di Media Sosial

Foto Zlatan Ibrahimovic di Bali Viral di Media Sosial

Sabtu, 02/8/25 | 08:34 WIB

Jakarta, Scientia.id - Unggahan Zlatan Ibrahimovic di Bali mendadak viral setelah sang legenda sepakbola dunia membagikan tiga foto dirinya berendam...

Wow! Batu Pengganjal Pintu ini Nilainya Rp19,2 Miliar

Wow! Batu Pengganjal Pintu ini Nilainya Rp19,2 Miliar

Senin, 28/7/25 | 18:03 WIB

Jakarta, Scientia.id - Siapa sangka benda sederhana yang diwariskan orang tua bisa jadi harta karun. Kisah ini datang dari Rumania,...

Bubur Kirai Kuliner Khas Muaro Bungo Jambi dari Zaman Baheula

Bubur Kirai Kuliner Khas Muaro Bungo Jambi dari Zaman Baheula

Jumat, 13/6/25 | 21:47 WIB

Bubur Kirai, makanan khas tradisional Muaro Bungo yang ada sejak zaman dahulu (Foto: Rahma Yani) Jambi, Scientia.id - Mungkin sebagian...

Foto pantai air manis Padang. [foto : net]

Libur Panjang 29 Mei – 1 Juni 2025, Ini Rekomendasi Wisata Seru di Kota Padang

Rabu, 28/5/25 | 22:36 WIB

Foto pantai air manis Padang. Padang, Scientia – Libur panjang akhir Mei 2025 menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Seiring...

Berita Sesudah
Kata “dalem“ dan Pronomina Serapan dalam Bahasa Indonesia

Korpus Bahasa Indonesia

Discussion about this post

POPULER

  • Pemkab Solok, Tim Gabungan Gakkum Kemenhut, dan Polres Solok Segel Pengambilan Kayu di Sariek Bayang

    Pemkab Solok, Tim Gabungan Gakkum Kemenhut, dan Polres Solok Segel Pengambilan Kayu di Sariek Bayang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Perangkat Nagari Diduga Berselingkuh, Warga Siguntur Heboh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memilih Menantu (Sumando)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Turnamen Voli U-15 di Padang Lariang Timur Gaungkan Semangat Nasionalisme dan Perangi Narkoba

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Munas I IGORNAS 2025 Tuai Protes, 14 Provinsi Ajukan Mosi Tak Percaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 30 Ribu Peserta Gowes Padati Kota Padang, Meriahkan HJK ke-356

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemenag Gelar OMI 2025, Gabungkan Kompetisi Sains dan Riset Madrasah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024