Jumat, 17/10/25 | 03:28 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KLINIK BAHASA

Peribahasa tentang Perempuan dalam KBBI

Minggu, 24/3/24 | 12:00 WIB

Pada masa dulu tak lazim jika seorang perempuan mencari laki-laki secara terang-terangan. Oleh karena itu, ketika seorang perempuan melakukan hal tersebut, muncullah peribahasa-peribahasa berikut yang bermakna ‘perempuan mencari laki-laki‘ yang tentunya menjadi sumbing dalam masyarakat, menjadi aib dan malu bagi keluarga.

(1) enau mencari (memanjat) sigai
(2) lesung mencari alu
(3) rumput mencari kuda
(4) telaga mencari timba
(5) ulam mencari sambal

Kalau kita lihat kosakata yang terdapat dalam peribahasa tersebut, tampak ketidaklaziman, misalnya yang biasa mencari rumput adalah kuda. Namun, peribahasa tersebut mendeskripsikan hal sebaliknya. Rumput dideskripsikan mencari kuda yang tentu saja tidak mungkin terjadi. Oleh karena itu, ketika ada seorang perempuan mencari atau menghendaki seorang laki-laki secara terang-terangan, perilakunya dianggap tidak wajar dan tidak diterima dalam kehidupan sosial masyarakat.

Karena masyarakat Indonesia memiliki kecerdasan budaya, muncullah peribahasa-peribahasa tersebut. Biasanya sigai ‘pasak atau palang’ dipasang di tiang untuk memanjat. Salah satunya dipasang di pohon enau ‘pohon jenis palem’ yang biasa diambil manfaatnya oleh masyarakat, seperti umbut batang menjadi sagu yang dapat dimakan, ijuk untuk atap rumah, dan nira untuk gula atau aren. Perempuan juga diibaratkan demikian. Seorang perempuan diharapkan memiliki perilaku, kecerdasan, dan sikap yang sangat baik sehingga nanti banyak laki-laki yang mencari dan memilihnya sebagai istri.

BACAJUGA

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Larangan Menggunakan Kata Tanya “Di mana”

Senin, 29/9/25 | 05:24 WIB
Dekan FIB Unand Lantik Manajer dan Laksanakan Sertijab Kaprodi Sastra Indonesia

Dekan FIB Unand Lantik Manajer dan Laksanakan Sertijab Kaprodi Sastra Indonesia

Senin, 22/9/25 | 15:03 WIB

Ketika seorang perempuan berperilaku sebaliknya, dikatakan bak enau mencari (memanjat) sigai. Hal yang sama berlaku untuk alu ‘alat untuk menumbuk padi’ yang seharusnya mencari lesung ‘lumpang kayu panjang (untuk menumbuk padi); timba ‘alat untuk mengambil air’ yang seharusnya mencari telaga ‘danau, kolam, atau sumur’; serta sambal ‘makanan penyedap yang memiliki rasa pedas’ yang seharusnya ditambahkan pada ulam ‘daun-daunan mentah (yang muda)’. Ketika seorang perempuan melakukan hal-hal yang tidak patut dilakukannya, terutama dalam mencari jodoh, peribahasa-peribahasa ini pun melekat pada dirinya. Betapa sangat tidak baik ketika seorang perempuan dilukiskan bak enau mencari (memanjat) sigai, lesung mencari alu, rumput mencari kuda, telaga mencari timba, dan ulam mencari sambal.

Halaman 3 dari 5
Prev12345Next
Tags: #Ria Febrina
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Puisi-puisi Isnaini Fadhillah Saragih dan Ulasannya Oleh Ragdi F Daye

Berita Sesudah

Semiotik Riffaterre dalam Puisi “Sawah Sepetak di Kerampang” Karya Fitra Yanti

Berita Terkait

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Kata Penghubung Sebab Akibat

Minggu, 12/10/25 | 10:25 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies Korea Selatan) Setiap bahasa memiliki kata penghubung (dalam...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Larangan Menggunakan Kata Tanya “Di mana”

Senin, 29/9/25 | 05:24 WIB

Oleh: Ria Febrina (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Ketika membaca karya ilmiah, seperti skripsi, tesis,...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Penggunaan, Jenis, dan Fungsi Kata “Tersebut” dalam Kalimat

Minggu, 21/9/25 | 18:30 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Beberapa pengguna bahasa sering keliru menggunakan kata-kata...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Tengkelek: Dari Sendal Kayu Menjadi Nama Merek

Minggu, 14/9/25 | 15:19 WIB

Oleh: Ria Febrina (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan Prodi S2 Linguistik Universitas Andalas) Saat melaksanakan salat Magrib di Musala Cafe...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Perbedaan Kata “Seperti” dan “Sepertinya”

Minggu, 07/9/25 | 09:56 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan) Kata seperti dan sepertinya hanya dibedakan...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Bahasa dalam Pandangan Linguistik Fungsional Sistemik

Minggu, 31/8/25 | 14:37 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Linguistik fungsional sistemik (LFS) merupakan konsep yang...

Berita Sesudah
Semiotik Riffaterre dalam Puisi “Sawah Sepetak di Kerampang” Karya Fitra Yanti

Semiotik Riffaterre dalam Puisi "Sawah Sepetak di Kerampang" Karya Fitra Yanti

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seminar Ekonomi UNP Dorong Mahasiswa Jadi Penggerak Ekonomi Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Job Fair 2025 UNP Hadirkan Puluhan Perusahaan Ternama, Buka Peluang Karier bagi Lulusan Muda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Se Indonesia, seIndonesia, atau se-Indonesia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Solok Hentikan Sementara Kegiatan Wisata Glamping Lakeside Alahan Panjang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024