Minggu, 13/7/25 | 15:43 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Membangun Komunikasi Efektif dalam Kelompok

Minggu, 11/6/23 | 07:00 WIB

 

Oleh: Riza Andesca Putra
(Dosen Departemen Pembangunan & Bisnis Peternakan Unand dan Mahasiswa Program Doktor Penyuluhan & Komunikasi Pembangunan UGM)

 

BACAJUGA

Runtuhnya Kandang Open House Ayam Broiler

Gonta-ganti Kementerian: Tantangan Menghadapi Transisi

Minggu, 20/10/24 | 06:49 WIB
Runtuhnya Kandang Open House Ayam Broiler

Kunci Sukses Beternak Ayam Broiler dengan Sistem Closed House

Minggu, 29/9/24 | 09:49 WIB

Komunikasi adalah dasar semua interaksi manusia. Semua tanda yang bertujuan mempengaruhi perilaku orang yang menerima pesan dengan cara apa pun adalah komunikasi (Johnson, 2012). Tanda tersebut dapat dalam bentuk lisan atau tulisan, verbau ataupun nonverbal.

Pada sebuah kelompok, keberadaan kemunikasi sangatlah penting karena semua fungsi-fungsi kelompok dapat berjalan melalui hantaran komunikasi. Oleh sebab itu, membangun komunikasi efektif dalam kelompok menjadi prasyarat untuk kesuksesan pencapaian tujuan bersama kelompok.

Secara sederhana, komunikasi efektif yang dimaksud adalah kondisi di mana pesan yang disampaikan oleh seseorang dapat diterima dan ditafsirkan oleh  penerima sesuai dengan yang dimaksud pengirim pesan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan komunikasi efektif. Salah satunya dengan memastikan dua unsur utama dalam komunikasi, yaitu pengirim dan penerima pesan menjalankan fungsinya dengan baik.

Apa yang mesti dilakukan pengirim pesan agar tercipta komunikasi efektif ? Ada beberapa hal, di antaranya: pertama, pesan lengkap dan jelas. Pesan yang disampaikan tidak boleh setengah-setengah yang memungkinkan  penerima susah untuk memahami isi pesan. Pesan mesti lengkap dan menggunakan bahasa yang jelas mudah dipahami. Hindari penggunaan kata-kata ambigu atau frasa yang bisa membingungkan.

Kedua, pesan yang disampaikan cocok dengan batasan referensi  penerima. Profil penerima pesan juga penting menjadi perhatian dalam mengirimkan pesan karena penerima pesan tidak mungkin bisa memahami pesan melebihi kemampuan mereka. Gaya dan bahasa yang digunakan dalam menyampaikan pesan mesti sesuai dan cocok dengan kebutuhan dan pemahaman penerima. Misalnya menyampaikan sebuah pesan kepada mahasiswa, tidak mungkin menggunakan gaya dan bahasa yang sama dengan menyampaikan pesan kepada anak TK walaupun isi pesan disampaikan adalah sama.

Ketiga, pesan lisan dan tidak lisan mesti selaras. Pesan yang disampaikan oleh mulut pengirim pesan mesti didukung oleh gerak tubuh yang bersangkutan. Jika tidak, penerima pesan akan kebingungan memahami pesan yang disampaikan, misalnya jika kita mengutarakan kebahagiaan dengan pesan lisan, mimik wajah dan gerak tubuh kita juga mesti memperlihatkan kebahagiaan.

Keempat, minta feedback. Berusaha memastikan si penerima pesan memahami apa yang disampaikan perlu dilakukan. Satu-satunya cara untuk meyakinkannya adalah dengan mencari feedback (umpan balik) secara terus menerus sampai arti yang diperoleh penerima sama dengan pesan yang disampaikan si pengirim.

Kelima, bangun kredibilitas diri. Kredibilitas adalah segala hal yang terkait dengan kepercayaan kepada seseorang. Kepercayaan ini menyangkut pada  posisi dan kedudukan pengirim pesan dan keterkaitannya dengan isi pesan yang disampaikan. Selain itu, personaliti dan rekam jejak pengirim pesan juga mempengaruhi kredibilitas. Orang yang memiliki image jujur akan lebih didengarkan dari pada yang bukan.

Komunikasi efektif yang dilakukan pengirim pesan, akan hambar jika tidak diikuti oleh penerima pesan sehingga penerima pesan juga mesti melakukan beberapa hal agar tercipta komunikasi efektif, antara lain : pertama, Menjadi pendengar yang baik. Sebagai orang yang akan menerima pesan, fokus terhadap proses penyampaian pesan dari pengirim pesan mesti dilakukan. Hal ini guna meminimalisir gangguan lingkungan yang ada sehingga penerima dapat memahami dengan baik isi dan maksud dari pesan yang disampaikan. Menjadi pendengar yang baik juga mengindikasikan sikap menghargai sehingga pengirim pesan merasa nyaman dalam berkomunikasi dan pesan yang dikirimkan menjadi lebih berkualitas.

 Kedua, mengidentifikasi tujuan pesan. Penerima pesan perlu mengidentifikasi tujuan atau maksud yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan. Mereka harus mencari inti pesan yang ingin disampaikan dan apa yang diharapkan dari mereka sebagai penerima. Dengan begini pesan yang disampaikan memiliki batasan dan tidak keluar konteks sehingga mempermudah dalam memahaminya.

Ketiga, Menyimpulkan secara tepat. Menyimpulkan adalah keterampilan yang palíng mendasar dan penting dalam menerima pesan. Keterbukaan penerima adalah langkah awal dalam memahami pesan secara substantif. Kemudian penerima pesan membuat kerangka pesan yang telah didengar dengan baik menggunakan bahasa sendiri. Setelah itu pesan akan dapat tersimpulkan dengan baik.

Keempat, beri feedback konstruktif. Pesan yang sudah disimpulkan melalui bahasa sendiri. Kemudian, penerima pesan memberikan feedback kepada  pengirim pesan untuk memastikan maksud pesan yang diterima sama dengan maksud pesan yang dikirim. Proses ini terjadi dalam komunikasi dua arah.

Kelima, tidak memberi penilaian terhadap isi pesan dan perasaan si pengirim. Dalam menerima pesan, penerima tidak memberikan penilaian, persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pesan yang disampaikan. Penerimaan yang bersifat menilai akan membuat pengirim pesan bersikap defensif dan lebih berhati-hati yang akhirnya akan mengurangi keterbukaan dalam komunikasi tersebut. Upayakan tidak menerka perasaan pengirim pesan, apalagi menambahkan atau mengurangi pesan dengan opini pribadi. Jika diperlukan, cukup mengatakan “Ini adalah apa yang saya pahami tentang perasaan Anda, apakah saya benar?”.

Demikian ulasan tentang beberapa hal yang bisa dilakukan pengirim dan penerima pesan agar terbangun komunikasi efektif dalam kelompok.

*Artikel ini merupakan bagian ketujuh dari beberapa bagian lainnya tentang Sukses Mengelola Kelompok.

Tags: #kelompok#Riza Andesca Putra
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Menyoal Bioplastik dan Klaim Ramah Lingkungannya

Berita Sesudah

Tenunan Khas Lima Puluh Kota pada Songket Halaban

Berita Terkait

Ekspresi Puitik Penderitaan Palestina dalam Puisi “Tamimi” karya Bode Riswandi

Ekspresi Puitik Penderitaan Palestina dalam Puisi “Tamimi” karya Bode Riswandi

Minggu, 06/7/25 | 11:11 WIB

Oleh: Aldi Ferdiansyah (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)   Karya sastra adalah hasil proses kreatif yang...

Psikologi Kekuasaan dalam Cerpen “Seekor Beras dan Sebutir Anjing”

Psikologi Kekuasaan dalam Cerpen “Seekor Beras dan Sebutir Anjing”

Minggu, 06/7/25 | 10:56 WIB

Oleh: Nikicha Myomi Chairanti (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas) Cerita pendek "Seekor Beras dan Sebutir Anjing" karya Eka Arief...

Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

Minggu, 29/6/25 | 08:21 WIB

Oleh: Nada Aprila Kurnia (Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas dan Anggota Labor Penulisan Kreatif/LPK)   Kridalaksana (2009),...

Mendorong Pemberdayaan Perempuan melalui KOPRI PMII Kota Padang

Mendorong Pemberdayaan Perempuan melalui KOPRI PMII Kota Padang

Minggu, 22/6/25 | 13:51 WIB

Oleh: Aysah Nurhasanah (Anggota KOPRI PMII Kota Padang)   Kopri PMII (Korps Putri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) merupakan organisasi yang...

Aspek Pemahaman Antarbudaya pada Sastra Anak

Ekokritik pada Fabel Ginting und Ganteng (2020) Karya Regina Frey dan Petra Rappo

Minggu, 22/6/25 | 13:12 WIB

Oleh: Andina Meutia Hawa (Dosen Prodi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)   Kajian ekokritik membahas hubungan antara manusia, karya sastra,...

Perkembangan Hukum Islam di Era Digital

Mencari Titik Temu Behaviorisme dan Fungsionalisme dalam Masyarakat Modern

Minggu, 22/6/25 | 13:00 WIB

Oleh: Nahdaturrahmi (Mahasiswa Pascasarjana UIN Sjech M. Jamil Jambek Bukittinggi)   Sejarah ilmu sosial, B.F. Skinner dan Émile Durkheim menempati...

Berita Sesudah
Peran Latar Tempat dalam Perfileman Horor Indonesia

Tenunan Khas Lima Puluh Kota pada Songket Halaban

Discussion about this post

POPULER

  • Efisiensi di Negeri Petro Dolar: Jalan Penuh Lubang, Jembatan Reyot Vs Mobil Dinas Baru yang Lukai Rasa Keadilan

    Efisiensi di Negeri Petro Dolar: Jalan Penuh Lubang, Jembatan Reyot Vs Mobil Dinas Baru yang Lukai Rasa Keadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 100 Hari Kerja Wali Kota Padang Capai Kepuasan 80 Persen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mambangkik Batang Tarandam dalam Naskah Drama “Orang-orang Bawah Tanah” karya Wisran Hadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Psikologi Kekuasaan dalam Cerpen “Seekor Beras dan Sebutir Anjing”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Forum Mahasiswa Dharmasraya Soroti Konflik Perusahaan dengan Masyarakat, Desak Bupati Bertindak Tegas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keunikan Kata Penghubung Maka dan Sehingga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024