Jumat, 17/10/25 | 00:00 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home TERAS

Pelajaran dari IKEA

Senin, 03/1/22 | 09:11 WIB


Oleh: Alfitri
Dosen Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Andalas

Sejumlah mal di Jakarta kini sepi.  Pun termasuk beberapa mal legendaris.  Bukan saja sepi dari pengunjung, tapi juga ditinggalkan penyewa gerainya.  Banyak toko tutup, atau dialihsewakan, hingga dijual dengan harga miring.  Ini memang bagian dari konsekuensi pandemi Covid-19 (CNBC Indonesia, 26/12/2021).

Namun, di tengah kelesuan itu, menjelang akhir tahun 2021, IKEA malah ekspansi menambah gerai baru.  IKEA, perusahaan asal Swedia yang menyediakan aneka kebutuhan  perabot rumah tangga itu terus menambah gerainya di Jakarta dan Jawa Barat.  IKEA, dengan corporate color-nya biru dan kuning itu, justru optimis mengalami pertumbuhan yang signifikan di tahun 2021 (Kontan, co.id, 10/10/2021).  Data Forbes tahun 2020 dan Kantar BrandZ 2021 memang menempatkan IKEA sebagai salah satu The World’s Most Valuables Brands.

BACAJUGA

Caleg di Angkot

Kenangan bersama Pak Yos: Dari Kolega Menjadi Sahabat

Minggu, 12/10/25 | 10:44 WIB
Hubungan Sosial yang Unik di Universitas: Pengalaman 38 Tahun Bersama Pak Wahyu Pramono

Hubungan Sosial yang Unik di Universitas: Pengalaman 38 Tahun Bersama Pak Wahyu Pramono

Minggu, 27/10/24 | 06:52 WIB

Begitulah. Seperti yang saya saksikan sendiri dua pekan lalu di IKEA Kota Baru Parahyangan, Bandung.  Parkiran toko yang hampir seluas lapangan sepakbola itu penuh.  Pengunjung ramai.  Namun, mereka antri dengan tertib saat check-in dengan mengarahkan aplikasi PeduliLindungi di hp androidnya ke arah QR code di dekat pintu masuk.  Petugas di pintu masuk terlihat ramah, tapi disiplin mengingatkan pengunjung terkait standar prokes.

Toko yang mulai beroperasi sejak akhir Maret 2021 ini bersifat inklusif dan mendukung pembangunan berkelanjutan.  Selain merekrut sekitar 300 karyawan dari masyarakat lokal, toko ini juga memberdayakan UMKM lokal dengan memberi kesempatan secara gratis untuk memamerkan dan menjual produk mereka di sini.  Program yang bertajuk TERAS Indonesia itu berkolaborasi dengan beberapa komunitas kreatif setempat guna pelestarian budaya lokal Jawa Barat.

Selain itu, toko ini juga sangat mendukung pembangunan berkelanjutan dengan mengurangi dampak negatif ke lingkungan.  Upaya itu antara lain dilakukan dengan menggunakan teknologi hemat energi untuk AC dan lampu, serta menerapkan teknologi water recycle.

Saya tak belanja barang di toko ini.  Tapi makan siang di food court pada salah satu pojok lantai duanya.  Food court-nya cukup luas, bersih, nyaman, dan tertata rapi dengan sistem self-service.  Karena itu, tak tampak banyak pelayan.  Kecuali yang memang bertugas  mengambilkan makan di balik etalase dan kasir yang kelihatan sigap melayani di tengah pengunjung yang ramai.

Cukup dengan sedikit petunjuk ringkas yang ada di sana dan dengan mengamati tindakan pembeli yang lain sebelumnya, pengunjung food court ini tampak segera menyesuaikan diri dengan mekanisme self-service yang berlaku.  Pengunjung yang umumnya datang dengan keluarga atau temannya itu mengambil troli dan ikut antrian makanan.  Setiap troli memiliki rak yang dapat diisi dengan tiga nampan.  Masing-masing nampan dapat diisi dengan dua piring atau mangkok.  Ada makanan yang bisa diambil sendiri dan ada yang diambilkan oleh petugasnya.

Setelah nampan mereka diisi dengan makanan yang diinginkan, pembeli dapat mengambil juice atau air mineral.  Juice ditarok dalam gelas, bukan dalam cup plastik.  Air mineral juga dalam botol kaca, bukan yang menggunakan kemasan botol plastik.  Selain itu, tak tampak disediakan sedotan plastik.  Ini menunjukkan dukungan IKEA terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya yang terkait dengan upaya pengurangan sampah plastik.

Setelah makan mereka  lantas membersihkan meja masing-masing.  Piring-piring dan gelas yang sudah dipakai dimasukkan lagi ke nampan dan dibawa lagi dengan troli dan diletakkan di tempat yang telah disediakan. Cara ini berbeda dengan di kebanyakan rumah makan atau restoran di mana pembeli dapat langsung berdiri dan meninggalkan mejanya.  Saya lihat hampir semua pembeli melaksanakannya dengan sukarela.  Mereka menyesuaikan diri dengan mekanisme yang ada di food court toko ini.

Saya sering terkesan dan takjub dengan kemampuan orang Indonesia untuk “mendadak” bersikap disiplin dan tertib serta menyesuaikan diri dengan tempat baru yang didatanginya.  Apalagi di tempat-tempat yang ada sentuhan “asing-nya” seperti di IKEA ini, atau kebetulan kalau mereka lagi berada di luar negeri.  Boleh jadi ini  karena mereka tidak ingin dipandang “norak” atau khawatir dengan sanksi yang berlaku.

Tengoklah kalau orang Indonesia lagi di Singapura, misalnya.  Perilaku mereka akan segera berbeda ketika masih berada di Indonesia dengan di Singapura.  Ambillah contoh, ketika masih di pelabuhan ferry di Batam dengan ketika sudah  berada di pelabuhan ferry di Singapura.  Mereka yang biasanya cuek dengan ketertiban dan disiplin di tempat umum, mendadak akan menyesuaikan diri menjadi orang baik dengan misalnya, antri dengan tertib, tidak merokok, dan tidak membuang sampah sembarangan. Kok bisa ya?

Ada ahli yang menyebut perilaku ini sebagai gejala penyesuaian dangkal (superficial adjustment).  Bagi sebagian orang penyesuaian dangkal itu hanya berlangsung sementara  saja. Ya, ketika itu saja.  Tapi ketika sudah kembali ke habitatnya semula, ya berubah lagi seperti aslinya. Mereka yang semula memang cuek, tidak disiplin dan tidak tertib, ya akan kembali lagi seperti itu.

Namun, bagi sebagian yang lain, penyesuaian dangkal itu, dapat menjadi pembelajaran awal untuk seterusnya berperilaku lebih baik.  Pengalaman makan siang di food court IKEA itu misalnya, bagi sebagian orang boleh jadi akan menjadi awal mula untuk membiasakan antri dengan tertib, dan menarok piring dan gelas  bekas makan-minumnya ke tempat yang telah disediakan dengan rapi.***

Tags: #AlfitriIKEA
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Naturalisasi

Berita Sesudah

Pengembangan Sitandu untuk Meningkatkan Pengelolaan Lahan Pekarangan yang Menguntungkan

Berita Terkait

Seminar Ekonomi UNP Dorong Mahasiswa Jadi Penggerak Ekonomi Berkelanjutan

Seminar Ekonomi UNP Dorong Mahasiswa Jadi Penggerak Ekonomi Berkelanjutan

Kamis, 16/10/25 | 19:19 WIB

Padang, Scientia.id - Himpunan Mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi menggelar Seminar Ekonomi dan Kewirausahaan bertema Sustainable Future through Entrepreneurship, Innovation, and Economic...

DTSEN Jadi Fondasi Pengentasan Kemiskinan, Agam Perkuat Kolaborasi Data Sosial

DTSEN Jadi Fondasi Pengentasan Kemiskinan, Agam Perkuat Kolaborasi Data Sosial

Rabu, 15/10/25 | 05:36 WIB

Agam, Scientia.id - Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci bagi Pemerintah Kabupaten Agam dalam memperkuat upaya pengentasan kemiskinan. Kegiatan Ngopi Bareng...

Buka Konferensi Cabang PGRI Gunung Talang, Kepala Disdikpora Elafki: Guru Harus Menjadi Pendidik dan Pelayan bagi Murid

Buka Konferensi Cabang PGRI Gunung Talang, Kepala Disdikpora Elafki: Guru Harus Menjadi Pendidik dan Pelayan bagi Murid

Selasa, 14/10/25 | 14:52 WIB

Kabupaten Solok, Scientia.id  - Suasana hangat penuh semangat kebersamaan mewarnai Konferensi Cabang Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Gunung Talang,...

Jalan Nasional Air Dingin Digarap Rp297 Miliar, Diharapkan Dongkrak Ekonomi Kabupaten Solok

Jalan Nasional Air Dingin Digarap Rp297 Miliar, Diharapkan Dongkrak Ekonomi Kabupaten Solok

Sabtu, 11/10/25 | 06:09 WIB

Kabupaten Solok, Scientia.id - Bupati Solok Jon Firman Pandu bersama Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meninjau progres...

Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat melihat kondisi Siswa keracunan MBG di Agam.[foto : ist]

Gubernur Sumbar Tinjau Korban Keracunan di RSUD Lubuk Basung, Minta Pengawasan MBG Diperketat

Jumat, 03/10/25 | 17:37 WIB

Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat melihat kondisi Siswa keracunan MBG di Agam.Lubuk Basung, Scientia – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah meninjau...

Pasien Keracunan MBG di Agam Berangsur Pulih, Puluhan Telah Kembali ke Rumah

Pasien Keracunan MBG di Agam Berangsur Pulih, Puluhan Telah Kembali ke Rumah

Kamis, 02/10/25 | 21:15 WIB

Agam, Scientia.id - Kondisi siswa yang sempat mengalami keracunan akibat program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten...

Berita Sesudah
Cara-cara Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman

Pengembangan Sitandu untuk Meningkatkan Pengelolaan Lahan Pekarangan yang Menguntungkan

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seminar Ekonomi UNP Dorong Mahasiswa Jadi Penggerak Ekonomi Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Se Indonesia, seIndonesia, atau se-Indonesia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Job Fair 2025 UNP Hadirkan Puluhan Perusahaan Ternama, Buka Peluang Karier bagi Lulusan Muda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Solok Hentikan Sementara Kegiatan Wisata Glamping Lakeside Alahan Panjang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024