Hikayat Perih
lalu gadis ini asyik sendiri
menertawai jalan yang telah dilalui penuh duri
mengulum gundah seraya tertawa
ingin memiliki hati yang tak menyadari
ingin merasai kasih tak mengenali
ingin menanti bagai bulan berubah mentari
lalu gadis ini asyik sendiri
mengurai hikayat hidup paling perih
kasih digantung lalu pergi
tanpa pernah berkunjung lagi
lalu gadis ini asyik sendiri
merasai malam menjelang bersambut pagi
bersama cinta terkubur mati
Di Jalanan
bunda
di jalanan panas
hanya ada awan
sebesar roti menutupi matahari
adik sedang menangis
katanya ada pasukan cacing
menggigiti perutnya, sakit
kakak bisa apa ?
tak ada nasi siang ini
kami hanya ditemani awan roti
yang sepertinya enak
jika dicampur dengan susu cokelat
seperti dulu bunda
pagi hari dengan roti
susu cokelat yang kita minum bersama
lalu ada teko besi kecil
pikir kakak, akan ada asap yang keluar
lalu minta kakak katakan dua hal untuk diwujudkan
adik sudah tertidur
bunda, tidak apa kan?
kakak minta adik tidur saja selamanya
dengan perut kenyang selamanya?
tak akan ada pasukan cacing lagi
tak ada jalanan panas lagi
Melepasmu
Lihat
matahari bersinar dengan terang
seakan-akan bahagia hari ini
langit yang kini berwarna biru pudar
hanya digantungi sedikit awan putih
daun yang diterpa sinar mentari
seakan bahagia disentuh sinarnya
di antara angin semilir yang berhembus ini
di bawah sang mentari dan awan putih
aku melepaskanmu
melepaskanmu yang seperti membunuh jiwaku
jiwa yang dulu sepi, beku
yang beberapa waktu sempat kau singgahi
kini jiwaku harus meratap mengiba
aku melepaskanmu
melepaskanmu seperti ribuan jarum menusuk hatiku
hatiku hancur dikehancuran yang tak terperikan
namun ini keputusanku
karena kini kutahu aku mencintaimu
cinta yang aku takut akan membunuhku
namun kini aku melepaskanmu
karena aku mencintaimu dan harus melepaskanmu
Biodata
Gracia Sintha Femilya dipanggil Cia/Gres. Ia lahir di Padang pada tanggal 2 September 1997. Mahasiswa IAIN Batusangkar ini bisa dihubungi melalui nomor handphone: 0812-6778-6038
Discussion about this post