
Agam, Scientia.id – Kekeringan panjang yang melanda Kabupaten Agam tidak membuat semua lahan pertanian gagal panen. Berkat sistem Sawah Pokok Murah (SPM), petani di Kecamatan Kamang Magek masih bisa menjaga tanaman padi tetap tumbuh subur.
Bupati Agam, Benni Warlis, yang meninjau langsung lahan SPM pada Senin (3/9), menyebut keberhasilan ini sebagai bukti nyata inovasi lokal mampu mengatasi dampak musim kemarau.
“Di sini kita lihat, lahan pertanian yang dikelola dengan sistem Sawah Pokok Murah tetap bisa tumbuh subur, sementara sawah yang tidak menggunakan SPM tidak dapat dipanen akibat kekeringan,” ujarnya.
Petani setempat menuturkan, keberadaan cadangan air dalam sistem SPM membuat tanaman tetap terairi meski hujan jarang turun beberapa bulan terakhir.
Bupati mengapresiasi langkah para petani di Nagari Kamang Hilia yang konsisten mengembangkan SPM. Menurutnya, pola pengelolaan ini bisa menjadi percontohan bagi wilayah lain di Agam.
Baca Juga: Masyarakat Padang Tarok Apresiasi Bupati Agam atas Penanganan Karhutla
“Kita akan terus mendukung dan mendorong pengembangan SPM di wilayah lain. Harapannya, pertanian Agam tetap produktif dan masyarakat tidak khawatir gagal panen,” ungkapnya.








