Beberapa program unggulan yang sudah berjalan di 100 hari pertama di antaranya adalah berobat gratis, ambulan gratis, pendidikan gratis, hingga seragam gratis bagi pelajar.
“Dalam kondisi anggaran yang defisit, hanya Kabupaten Pasaman dari 19 kabupaten/kota di Sumbar yang berani dan mampu menjalankan janjinya. Padahal, biasanya transisi kepemimpinan pasca Pilkada sering diwarnai tarik-menarik politik praktis antara birokrasi dan kepala daerah,” kata Donizar.
Menurutnya, langkah Bupati Welly menunjukkan bahwa anggaran bukanlah hambatan utama dalam pembangunan. Dengan kebijakan yang cepat, tepat, dan tanpa merugikan pihak manapun, pemerintah daerah mampu bergerak maju.
“Keberanian serta kreativitas Bupati Pasaman membuktikan bahwa kepemimpinan yang tulus bisa melahirkan kebijakan yang berpihak pada rakyat. Kolaborasi antara kepala daerah, birokrasi, dan masyarakat adalah kunci kekuatan pembangunan,” tambahnya.
Tak hanya berhenti di situ, Donizar juga menyebutkan masih ada program lain yang akan segera diluncurkan. Pada November mendatang, Pemkab Pasaman berencana meresmikan program bajak gratis untuk petani. Selain itu, ada pula program internet gratis bagi daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang tersebar di 42 jorong.
“Tahun ini pemasangan internet akan dimulai di lima titik lokasi. Targetnya dalam lima tahun, seluruh persoalan internet gratis di daerah 3T bisa tuntas,” jelas Donizar yang juga Bendahara PKB Sumbar.
Ia menegaskan, keberhasilan tersebut menjadi kebanggaan bagi kader PKB yang benar-benar menggunakan kewenangan untuk kemaslahatan masyarakat.
“Kader PKB harus bisa mengubah masalah menjadi maslahat,” tutupnya.(yrp)