Padang, Scientia.id – Darwis, warga Pia Tengah, keluhkan mayoritas petani di daerah itu yang tidak bisa bercocok tanam karena irigasi yang tak memadai.
“Irigasi ada yang rusak, dan ada juga yang mampet. Jadi lahan kami kekurangan air,” kata Darwis.
Persoalan itu disampaikannya, saat menghadiri kegiatan reses ke daerah pemilihan anggota DPRD Sumbar, M Iqra Chissa Putra, pada masa sidang pertama tahun 2024-2025, Senin. Reses ini digelar tanggal 24-31 Oktober 2024.
Darwis berharap, politisi Partai Golkar ini bisa membawa program pembangunan irigasi ke Piai Tengah sehingga petani tidak lagi kesulitan air.
Selain itu, dia juga mengeluhkan pupuk subsidi yang tak diterima seluruh petani di kawasan itu. Terkadang, pupuk langka atau harganya yang di atas harga eceran tertinggi (HET).
Kemudian, warga juga mengharapkan bantuan bantuan ternak dan bibit ikan sungai untuk bisa menjadi tambahan sumber pendapatan.
Masih terkait irigasi, warga lainnya, Desi meminta saluran irigasi yang berada di dekat perumahan warga untuk dipsang cekdam.
“Setiap kali debit air tinggi, air melimpah dan masuk ke perumahan,” ungkapnya sembari menyebut jumlah kawasan perumahan di daerah tersebut semakin bertambah.
“Kami khawatir, tiba-tiba air besar, bukan saja banjir yang terjadi, tapi diterjang rumah kami oleh air,” ujar Desi.
Selain itu, lanjut Desi, ada satu jembatan di area itu yang relatif berbahaya dilalui kendaraan bermotor. Lebar jembatan itu bisa dilalui motor, hanya saja menurun dan terjal, sehingga pengendara takut jatuh ke sungai.
Ditambah lagi warga ragu akan kekokohan jembatan yang sudah tua itu. Jembatan itu sepanjang lebih kurang dua meter dengan lebar 1 meter.
Sejumlah warga lain juga menyalurkan aspirasi lain, di antaranya permintaan betonisasi ulang jalan perumahan Piai dan betonisasi jalan Piai Tangah yang ke arah Lubuk Begalung karena badan jalan sudah banyak yang rusak.
Kemudian, aspirasi terkait permohonan pemerataan bantuan terkait pendidikan, pembangunan masjid dan bantuan modal usaha untuk kaum perempuan.
“Kami di sini ada kelompok wanita tani dan kelompok-kelompok lain. Jika ada bantuan modal usaha tentu akan sangat membantu warga meningkatkan pendapatan rumah tangga,” ujarnya.
Warga lain, Anan meminta Iqra membantu menjembatani permohonan warga terkait penambahan tiang listrik di perumahan Piai Tangah.
Jumlah tiang listrik sangat kurang sehingga mengkhawatirkan warga. Sementara jumlah rumah semakin banyak.
Sementara itu, Plt Lurah Piai Tangah, Safarin mengatakan di daerah ini terdapat 4 RW yang terdiri dari 12 RT.
Dikarenakan program pembangunan pemerintah adalah dari bawah. Maka ditetapkan setiap RW mengusulkan 2 program. Sehingga ada delapan program.
“Empat program telah ada yang menindaklanjuti. Namun empat lagi belum. Kami berharap bisa ditindaklanjuti dengan menggunakan dana pokok pikiran (pokir) Bapak Iqra sebagai wakil ketua DPRD Sumbar,” katanya.
Menanggapi aspirasi-aspirasi yang disampaikan masyarakat, Iqra Chissa Putra mengatakan, seluruh aspirasi dan keinginan yang disampaikan tersebut akan ia coba untuk setahun ke depan bisa diwujudkan.
Baik itu aspirasi terkait pertanian, peternakan, pembangunan infrastruktur, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Untuk memenuhi persyaratan regulasi, Iqra meminta masyarakat melalui RT, RW dan lurah, mengajukan proposal terkait aspirasi-aspirasi tersebut.
Sehingga, lebih mudah untuk nantinya diperjuangkan masuk program pemerintah provinsi.
Iqra juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan program pemerintah yang nantinya masuk ke Piai Tengah.
“Mari kita jaga, mudahkan dan bantu bersama pelaksanaan program itu. Jangan sampai ada perilaku dari oknum-yang akhirnya menghambat progam itu,” ajak Wakil Ketua DPRD Sumbar ini.
Ia menegaskan pembangunan di setiap daerah amat penting, termasuk di Piai Tengah. Maka itu juga menjadi tanggungjawab warga setempat untuk mengawasi dan menyukseskannya. (*)