
Kabupaten Solok, Scientia.id – Pemerintah Kabupaten Solok kembali menggelar gotong royong (goro) massal sebagai upaya percepatan pemulihan pascabencana banjir yang melanda beberapa wilayah. Kegiatan goro tahap kedua ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 6 Desember 2025, dan melibatkan ratusan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Solok serta ASN Pemkab Solok.
Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison, mengatakan goro kembali digelar karena masih banyaknya tumpukan sampah yang memenuhi kawasan permukiman hingga tepian Danau Singkarak.
“Banjir membawa begitu banyak sampah ke pemukiman warga dan kawasan Danau Singkarak. Goro ini kita lakukan untuk mempercepat pembersihan dan membantu masyarakat yang terdampak,” ujar Medison.
Lebih dari 500 anggota PGRI Kabupaten Solok akan diterjunkan ke Nagari Muaro Pingai, Kecamatan Junjung Sirih, salah satu wilayah yang terdampak cukup parah. Tumpukan sampah rumah tangga, ranting kayu, serta material lain yang terbawa arus masih terlihat di sejumlah titik.
“Kita berharap bantuan dari PGRI ini dapat mempercepat proses pemulihan, terutama di kawasan permukiman terdampak,” kata Medison.
400 ASN Bersihkan Kawasan Dermaga Singkarak
Selain PGRI, sekitar 400 ASN Pemkab Solok juga akan dikerahkan untuk membersihkan kawasan wisata Dermaga Singkarak, yang mengalami penumpukan sampah akibat luapan banjir.
“Pembersihan di Dermaga Singkarak merupakan langkah awal untuk menjaga kebersihan dan keindahan kawasan wisata di sekitar Danau Singkarak,” tambahnya.
Baca Juga: Pemkab Solok Kerahkan 7 Excavator dan 2 Backhoe untuk Percepatan Penanganan Bencana
Medison berharap kolaborasi antara ASN, PGRI, dan masyarakat dapat mempercepat pemulihan kondisi lingkungan serta membantu masyarakat kembali beraktivitas secara normal. Pemerintah juga mengajak warga sekitar untuk ikut serta menjaga kebersihan lingkungan pascabencana. (*)








