Padang, Scientia – Upaya percepatan pemulihan pascabanjir di Kelurahan Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, terus mendapat dukungan. Sekretaris DPW PKB Sumbar yang juga anggota DPR RI, Rico Alviano, menurunkan satu unit alat berat jenis excavator untuk membantu warga membersihkan material banjir yang mengubur rumah-rumah mereka.
Material lumpur dan pasir yang memenuhi kawasan tersebut mencapai ketinggian hingga dua meter, sehingga mustahil dibersihkan hanya dengan tenaga manual.
“Ini harus dikeruk dengan alat berat. Tanpa itu, warga tidak bisa kembali membersihkan atau menempati rumah mereka,” kata Rico saat meninjau kondisi lapangan, Rabu (04/12).
Selain alat berat, Rico juga membawa bantuan logistik berupa sembako, air bersih, obat-obatan, dan vitamin untuk warga terdampak. Bantuan tersebut langsung dibagikan kepada masyarakat yang sejak beberapa hari terakhir harus bertahan dengan kondisi serba terbatas akibat aliran air yang membawa lumpur dari kawasan perbukitan.
Rico menegaskan bahwa dukungan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral terhadap masyarakat yang sedang menghadapi situasi sulit. Ia berharap penanganan di Gurun Laweh bisa mempercepat normalisasi aktivitas warga.
“Kita ingin masyarakat bisa segera bangkit. Pemerintah daerah sudah bekerja, dan kami hadir untuk melengkapi apa yang dibutuhkan di lapangan. Fokus kita sekarang adalah membuka akses rumah warga agar proses pembersihan bisa lebih cepat,” ujarnya.
Warga Gurun Laweh menyambut bantuan bantuan dan mengeluhkan kesulitan memberiskan material banjir serta banyaknya rumah yang masih tertutup lumpur tebal dan belum bisa ditempati.
“Sejak banjir datang, kami kewalahan membersihkan material ini. Alat berat ini sangat membantu,” kata salah satu warga.
Rico juga menyebut akan terus memantau kondisi Gurun Laweh dan siap menurunkan bantuan lanjutan jika dibutuhkan. Ia mendorong kolaborasi lebih kuat antara pemerintah, relawan, dan pihak swasta agar proses pemulihan berjalan lebih efektif.
Hingga kini, proses pembersihan masih berlangsung. Petugas dan relawan bekerja untuk mengangkat material yang mengendap agar rumah-rumah warga kembali dapat dihuni. Sementara itu, kebutuhan logistik dan sanitasi masih menjadi tantangan utama bagi masyarakat di lokasi terdampak.(yrp)








