Padang, Scientia – Jumlah korban bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat kembali bertambah berdasarkan pembaruan data dari Dashboard Bencana Sumbar per 1 Desember 2025 pukul 21.00 WIB. Lonjakan angka korban menunjukkan masih tingginya risiko serta beratnya dampak bencana yang melanda sejumlah daerah.
Hingga malam ini, total korban meninggal dunia mencapai 176 orang, dengan 140 korban telah teridentifikasi dan 36 lainnya belum diketahui identitasnya. Selain itu, 117 orang masih dinyatakan hilang, sementara 112 warga mengalami luka-luka.
Jumlah warga yang harus mengungsi juga terus meningkat. Data menunjukkan 136.874 orang kini berada di lokasi pengungsian, sedangkan total warga terdampak mencapai 138.096 jiwa.
Kerusakan permukiman turut meluas dengan 2.090 rumah rusak ringan, 747 rusak sedang, dan 873 rusak berat. Fasilitas layanan dasar juga terdampak signifikan, terdiri dari 75 rumah ibadah, 97 sekolah, 19 kantor pemerintahan, dan 13 fasilitas kesehatan yang mengalami kerusakan.
Gangguan infrastruktur transportasi semakin parah. Bencana ini merusak 76 unit jalan serta 7 unit jembatan, dan mengganggu 85 unit sarana transportasi.
Di sektor pertanian, dampak bencana juga sangat besar. Tercatat 3.473,25 hektare sawah, 2.992,19 hektare lahan pertanian, 199,89 hektare kebun, serta 10.483 hektare kolam budidaya rusak atau terendam, yang berpotensi menurunkan produksi pangan daerah dalam waktu dekat.
Sementara itu, BPBD terus melakukan update data setiap pukul 09.00 WIB dan 21.00 WIB.(yrp)






![Anggota DPRD Sumbar, Donizar.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/10/IMG-20251024-WA00152-350x250.jpg)

![Kantor PDAM Kota Padang.[foto : net]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/07/FB_IMG_17535045128082-350x250.jpg)