![Pemukulan gendang tanda pembukaan wakaf internasional.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/IMG-20251124-WA0056.jpg)
![Gubernur Sunbar, Mahyeldi.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/IMG-20251124-WA0046.jpg)
“Kehadiran para tokoh nasional dan internasional adalah kehormatan bagi Sumbar. Ini menunjukkan bahwa isu wakaf menjadi perhatian global. Semoga konferensi ini melahirkan gagasan baru untuk memperkuat wakaf produktif,” ujar Mahyeldi.
![Wakil Presiden RI ke-13 Ma’ruf Amin.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/IMG-20251124-WA0054.jpg)
Dalam kesempatan itu, Ma’ruf Amin menyoroti besarnya potensi wakaf Indonesia yang mencapai Rp180 triliun per tahun. Namun, angka tersebut belum diikuti pengelolaan yang optimal.
“Potensi wakaf Indonesia sekitar Rp180 triliun per tahun, namun belum tergarap maksimal. Indonesia seharusnya menjadi pusat peradaban wakaf modern karena mayoritas penduduknya adalah muslim,” katanya.
Ia menegaskan bahwa wakaf harus memberikan dampak nyata dalam pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan sosial.
“Wakaf tidak hanya soal pahala, tetapi harus melahirkan kemaslahatan nyata bagi umat,” tegasnya.
![Menteri Agama, Nasaruddin Umar. [Foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/IMG-20251124-WA0045.jpg)
“Keberhasilan wakaf bukan soal megahnya bangunan, tetapi manfaat yang dirasakan generasi mendatang,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa 278 ribu bidang tanah wakaf telah tercatat di BPN dan pemerintah tengah menyiapkan regulasi baru untuk memperkuat ekosistem wakaf uang.
![Ketua MPR RI Ahmad Muzani.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/IMG-20251124-WA0051.jpg)
“Jika dikelola profesional, wakaf bisa menjadi modal pembangunan. Sumbar punya modal budaya dan religiusitas kuat untuk menjadi pelopor pengelolaan wakaf modern,” katanya.
![Foto bersama usai pembukaan konferensi wakaf internasional.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/IMG-20251124-WA0052.jpg)
- Wakaf untuk pembangunan berkelanjutan
- Wakaf sebagai instrumen ekonomi dan investasi
- Wakaf dan pendidikan
- Wakaf untuk kesejahteraan sosial
Selain diskusi dan sidang pleno, berbagai agenda pendukung juga digelar, seperti pelatihan nadzir bersertifikat, pameran produk wakaf, investment gathering, serta Silaturahmi Nasional Ulama dan Pengasuh Pesantren.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-80 Provinsi Sumatera Barat dan 100 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor. Konferensi turut didukung oleh BPKH, Bank Nagari Syariah, Paragon Corp, Pemprov Sumbar, serta Pondok Modern Darussalam Gontor.
Dengan besarnya perhatian nasional dan internasional, Konferensi Wakaf Internasional 2025 diharapkan menjadi tonggak baru penguatan wakaf produktif di Indonesia sekaligus meneguhkan posisi Sumbar sebagai daerah pelopor wakaf modern.(Adpsb)

![Gubernur Sumbar, Mahyeldi.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/IMG-20251124-WA0033-120x86.jpg)






